Kamis 16 Apr 2020 09:55 WIB

Situs Ziarah yang Bisa Dikunjungi di Taif (4)

Ada sejumlah situs Islam yang bisa menjadi tempat ziarah di Taif.

Situs Ziarah yang Bisa Dikunjungi di Taif. Foto: Para pemuda Arab tengah berkonvoi di Festival Pasar Ukaz, Taif. Pasar Ukaz merupakan salah satu situs kuno yang dihidupkan kembali oleh Pemerintah Arab Saudi.
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Situs Ziarah yang Bisa Dikunjungi di Taif. Foto: Para pemuda Arab tengah berkonvoi di Festival Pasar Ukaz, Taif. Pasar Ukaz merupakan salah satu situs kuno yang dihidupkan kembali oleh Pemerintah Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Beberapa tempat situs Islam bisa dikunjungi dan menjadi tempat ziarah bagi jamaah haji maupun umroh ketika berkunjung ke Taif. Di antaranya yaitu:

Pasar Ukaz / Souq Ukaz

Baca Juga

Pasar Ukaz adalah pasar kuno yang dibuka pada 501 Masehi atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad. Pasar ini dibuka kembali 13 tahun lalu oleh Pemerintah Arab Saudi dan sejak itu menjadi festival budaya internasional tahunan.

Di Pasar Ukaz, pengunjung bisa menikmati budaya 11 negara Arab yang berbeda dengan mengunjungi paviliun yang menampilkan makanan, seni, dan perdagangan. Adapun negara-negara itu adalah UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Irak, Mesir, Yordania, Lebanon, Maroko, dan Tunisia. Tentu saja ada juga paviliun untuk Arab Saudi.

Mengenai sejarahnya, Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah, Oman Fathurhahman menerangkan bahwa Pasar Ukaz, dalam sejarah bangsa-bangsa Arab merupakan salah satu pasar terbesar tempat berkumpulnya bangsa-bangsa Arab. Pasar Ukaz sebenarnya sudah ada  masa sebelum Islam sekitar 500 tahun sebelum masehi.

“Di sini  tempat bertemunya tradisi Arab, tempat mereka memamerkan kelebihan-kelebihannya, memamerkan lughohnya, budayanya, bahasanya, memamerkan prestasi-prestasi di bidang militer dan juga salah satu yang terkenal adalah dipamerkannya puisi-puisi dari penyair Arab yang terbaik yang kemudian belakangan kita kenal sebagai Al Mualaqot. Puisi-puisi yang terpilih kemudian ditulis dengan tinta emas dan digantungkan di Ka’bah,” kata Kang Oman, sapaan akrab Prof Oman beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Pasar Ukaz ini dulunya  merupakan ruang publik bagi bangsa Arab untuk membicarakan berbagai hal termasuk negosiasi politik, perdamaian. Bahkan termasuk kalau mau dilakukan peperangan, gencatan senjata dibicarakan di Pasar Ukaz.

“Jadi berbagai keperluan dilakukan oleh bangsa-bangsa Arab di Pasar Ukaz. Biasanya  Pasar Ukaz ini terjadi di Bulan Zulqoidah sekitar tanggal 15 sampai tanggal 30 setiap tahun jadi hanya setahun sekali,” kata Kang Oman.

Kemudian, setelah masuk masa Islam, Pasar Ukaz masih dilanjutkan sebagai  tempat bertemunya masyarakat Arab dan oleh Nabi Muhammad dijadikan  sebagai tempat untuk menyampaikan dakwah Islam. Sekarang ini dalam masa kontemporer  dijadikan oleh Pemerintah Arab Saudi sebagai festival budaya-budaya Arab di mana tradisi Arab dihidupkan kembali.

“Ini dimulai sekitar 2006 Pemerintah Saudi memiliki kesadaran bahwa tradisi Arab patut untuk dihidupkan kembali maka kita bisa lihat ada parade unta, pameran dari berbagai negara Arab ada Bahrain, Lebanon, Oman, dan seterusnya. Di sini semuanya mengapa disebut Multaqo Al Arab, tempat bertemunya orang-orang Arab termasuk di masa kontemporer ini,” kata Oman.

Namun yang menjadi catatan, festival Pasar Ukaz hanya bisa dijumpai setahun sekali. Yaitu, setelah pelaksanaan puncak haji. Dan, biasanya berlangsung selama sebulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement