Kamis 16 Apr 2020 11:21 WIB

Maret, Pengiriman Smartphone di China Bangkit Lagi

Pengiriman smartphone di China pada Maret naik 3 kali lipat dibanding Februari.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengiriman smartphone di China pada Maret naik 3 kali lipat dibanding Februari. Foto: Pegawai toko menata ponsel di Apple Store Beijing, China, Rabu (26/2).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pengiriman smartphone di China pada Maret naik 3 kali lipat dibanding Februari. Foto: Pegawai toko menata ponsel di Apple Store Beijing, China, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menurut data baru dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (CAICT), pengiriman gawai pintar di negara itu mencapai 21 juta unit selama sebulan terakhir. Ini merupakan peningkatan tiga kali lipat dibandingkan dengan Februari.

Seperiti yang dilansir dari GSM Arena, Kamis (16/4), bulan lalu disebut sebagai kinerja terburuk dalam memori baru-baru ini, tetapi angka baru masih 20 persen di bawah tingkat pengiriman dari Maret 2019. Menurut data pemerintah China, pengiriman Apple melonjak menjadi 2,5 juta pengiriman. Ini merupakan peningkatan penting atas perkiraan 500 ribu unit yang terkirim pada Februari.

Baca Juga

Kini, pengecer daring dan luring lokal kembali ke waktu kerja regular. Perusahaan logistik di seluruh negeri meningkatkan pengiriman. Dengan begitu diharapkan pengiriman terlihat lebih baik untuk kuartal mendatang.

Laporan pendapatan Xiaomi baru-baru ini mengungkapkan penjualan ponsel cerdasnya telah kembali ke 80 persen dari tingkat normal. CFO perusahaan mengharapkan peningkatan berkelanjutan dalam beberapa bulan mendatang. Namun, masih harus dilihat bagaimana kebiasaan pembelian konsumen akan merespon perlambatan ekonomi.

Sebelumnya, firma riset Strategy Analytics merilis laporan dengan jumlah pengiriman ponsel pintar untuk Februari 2020. Laporan tersebut menyatakan penurunan tajam dalam jumlah keseluruhan ponsel pintar yang terjual dibandingkan dengan Februari 2019.

Pada Februari 2020, pengiriman global mencapai 61,8 juta unit, mewakili penurunan 38 persen year on year (YoY). Sedangkan, Februari tahun lalu ada 99,2 juta unit sebagai perbandingan.

Pengiriman ponsel turun 37 unit di Februari YoY karena COVID-19. Mayoritas produksi ponsel pintar di Cina dan karena adanya pandemi ini, manufaktur di Cina melambat pada Januari.

Ini mengganggu rantai pasokan ke banyak industri di seluruh dunia, tidak terbatas pada konsumen elektronik. Selain itu, orang-orang tidak dapat dan tidak mau berbelanja di toko fisik, sementara dampak ekonomi global memiliki lebih sedikit belanja konsumen untuk barang dan persediaan yang tidak esensial.

“Februari 2020 adalah penurunan terbesar dalam sejarah pasar ponsel di seluruh dunia. Pasokan dan permintaan ponsel jatuh di Cina, merosot di seluruh Asia dan melambat di seluruh dunia,” kata Direktur Eksekutif di Startegy Analytics, Neil Waston.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement