Kamis 16 Apr 2020 11:25 WIB

Stok Daging dan Telur Jatim Dipastikan Aman

Stok daging sapi di Jatim mencukupi untuk tiga bulan ke depan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Stok daging sapi, telur, dan ayam di Jawa Timur disebut dalam posisi aman di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Stok daging sapi, telur, dan ayam di Jawa Timur disebut dalam posisi aman di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Wemmi Niamawati menjamin stok daging sapi di Jatim dalam posisi aman, meskipun wabah virus corona atau Covid-19 belum juga mereda. Wemmi mengungkapkan, stok daging sapi di Jatim masih cukup untuk tiga bulan ke depan.

Wemmi mengungkapkan saat ini stok daging di Jawa Timur sekitar 1.801 ton. Ditambah lagi stok daging sapi impor yang dikhususkan untuk hotel, restoran, dan katering yang diharuskan memiliki nomor kontrol veteriner (NKV).

Baca Juga

"Kalau beredar di pasaran itu tidak boleh. Peruntukannya memang khusus," kata Wemmi di Surabaya, Kamis (15/4).

Wemmi juga memastikan stok daging ayam Jatim dalam keadaan aman. Wemmi mengungkapkan, stok daging ayam di Jatim sebanyak 35.078 ton. Begitu pun stok telur di Jatim yang sebanyak 41.408 ton, dan dipastikan juga dalam keadaan aman.

"Masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan stok. Namun kami juga mengimbau agar masyarakat tidak panic buying kemudian menimbun bahan kebutuhan pokok," ujar Wemmi.

Wemmi mengaku, permintaan terhadap 3 komoditas tersebut mengalami penurunan akibat lesunya perekonomian di tengah wabah virus corona atau Covid-19. Namun menjelang ramadhan, ia memprediksi permintaan 3 komoditas tersebut akan naik. Bahkan peningkatan permintaan bisa terjadi hingga hari raya Idul Fitri.

"Makanya kami sudah menyiapkan antisipasi untuk lonjakan tersebut. Dan stoknya dipastikan dalam keadaan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir," kata Wemmi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement