Kamis 16 Apr 2020 12:40 WIB

Rita Wilson Ceritakan Efek Samping Eksperimen Klorokuin

Rita Wilson menyarankan publik berhati-hati ketika ingin mengonsumsi klorokuin.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Pasangan Tom Hanks dan Rita Wilson.
Foto: AP
Pasangan Tom Hanks dan Rita Wilson.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Penyanyi Rita Wilson mengeklaim telah mengalami efek samping ekstrem setelah dirawat dengan obat klorokuin. Kejadian itu terjadi dalam eksperimental penyembuhan Covid-19 di rumah sakit Australia.

Wilson, yang sedang melakukan tur keliling Australia, bersama suaminya, Tom Hanks, kala itu sedang syuting film Baz Luhrmann tentang Elvis Presley. Keduanya dinyatakan positif Covid-19 pada 12 Maret 2020.

Obat-obatan seperti klorokuin dan hidroksiklorokuin digunakan untuk mengobati malaria. Namun kemampuan mereka untuk mengobati Covid-19 masih diperdebatkan oleh para ahli. Wilson dan Hanks dirawat di rumah sakit Gold Coast Queensland University. Wilson mengatakan dia mengonsumsi klorokuin setelah mengalami demam 38,9 derajat Celsius.

"Saya tahu orang-orang membicarakan obat ini, tetapi saya tidak tahu apakah obat itu bekerja atau memang sudah waktunya demam berhenti," kata dia kepada saluran televisi Amerika, CBS.

Demam memang hilang, tapi Wilson mengalami efek samping lain seperti mual cukup parah, vertigo, dan otot-ototnya terasa sangat lemah. "Saya rasa orang-orang harus sangat mempertimbangkan obat itu," ujar Wilson lagi.

Dilansir di the Guardian, Rabu (15/4) waktu setempat, seorang juru bicara rumah sakit Universitas Gold Coast tidak mau mengonfirmasi apakah Hanks dan Wilson diberi klorokuin. Namun, dia mengatakan beberapa pasien terpilih memang menerima obat itu.

"Gold Coast Health telah menggunakan berbagai obat pada pasien positif Covid-19 yang lebih parah. klorokuin, hidroksiklorokuin, dan lopinavir-ritonavir telah digunakan pada pasien tertentu," kata juru bicara itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan efektivitas obat tersebut pada Maret 2020. Tetapi penasihat penyakit menular ternama di AS, dr Anthony Fauci, telah memperingatkan tidak ada bukti medis untuk membuktikan bahwa itu berguna.

Peneliti Australia juga mengatakan itu dapat menyebabkan efek samping yang berpotensi mengancam jiwa, seperti kerusakan jantung. Pada Maret 2020, seorang pria di Arizona meninggal setelah meminum klorokuin fosfat (bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan tangki ikan).

Pekan lalu, The Australian Health Protection Principal Committee merekomendasikan agar tidak menggunakan obat-obatan tersebut di rumah sakit karena bertentangan dengan departemen kesehatan federal. Wilson dan Hanks sendiri keduanya sudah pulih dari corona. Mereka mengatakan, darah mereka telah diambil untuk diteliti tingkat antibodi tubuh mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement