Kamis 16 Apr 2020 13:19 WIB

Puisi Corona Bupati Sri: Kedamaian Harus Terus Diperjuangkan

Bupati Sri juga mengeluarkan surat edaran terkait pasien meninggal dunia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Bupati Sleman, Sri Purnomo
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Bupati Sleman, Sri Purnomo

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Sri Purnomo, turut menghadiri Webinar Public Figure Baca Puisi yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) DIY. Pada kesempatan itu, Sri membacakan puisi tentang Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Hadir duka nestapa berdesir, berpuluh telah luluh, beratus telah pupus.

Tawa riang berganti kecamuk pikir, sungguh kesabaran yang jadikan kita lulus.

 

Telah satu purnama mencabik beribu jiwa, segala doa melangit penuhi cakrawala.

Bila ini peringatan untuk segala hamba, hanya kepada-Nya kita minta segala daya.

 

Angka demi angka bergerak, mencabut kesadaran kita.

Kewaspadaan jadi teman sepanjang jalan, anak-anak bangsa merenda cita bersama.

 

Kedamaian harus terus diperjuangkan, duhai Tuhan pemilik segala kekuasaan.

Segala upaya tak henti kami kerahkan, bilakah corona pergi dari detak kehidupan, jadikan ini pembelajaran atas pentingnya kemanusiaan.

 

Kepada anak-anakku penerus masa depan Sleman, mari bersatu padu kita bergandengan tangan.

Tatap masa depan sepenuh keyakinan, segala ujian harus kita lalui sebagai satu pengabdian.

 

Pegang teguh wasiat leluhur bangsa kita, agar kita hamemayu hayuning bawono, berjuang berpeluh demi kehidupan bersama.

Jaga kelestarian alam, agar damai bahagia sentosa, amin.

Sehari sebelumnya, Sri baru saja mengeluarkan Surat Edaran terkait pasien meninggal dunia dengan status PDP maupun terkonfirmasi Covid-19. Ini dikeluarkan sebagai antisipasi adanya penolakan-penolakan warga.

Sri mengatakan, pasien Covid-19 atau PDP yang meninggal di rumah sakit, pemulasaran jenazahnya dilakukan RS sesuai protokol kesehatan. Pasien PDP yang meninggal di rumah, jenazahnya dievakuasi RS yang mengawasi pasien.

Selanjutnya, pemulasaran dilakukan RS sesuai protokol kesehatan Rumah sakit berkoordinasi dengan keluarga memutuskan tempat pemakaman. RS menginfokan data jenazah ke Call Center Jenazah Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

Kemudian, Dinkes memverifikasi data jenazah, bila warga Sleman atau tinggal di Sleman, maka dapat dilayani pemakaman di TPU Madurejo Kecamatan Prambanan. Bila keluarga menghendaki Dinkes koordinasi ke Dinas Sosial soal pembiayaan.

Dinas kesehatan koordinasi juga ke Dinas Pekerjaan Umum dan Prumahan Kawasan Permukiman terkait tempat pemakaman. Lalu, Dinkes menghubungi BPBD Kabupaten Sleman untuk proses pengamanan perjalanan ambulans jenazah.

Dinkes menghubungi RS untuk pemberangkatan jenazah menuju TPU Madurejo. Bila keluarga menghendaki pemakaman di tempat pemakaman setempat, maka sebelum jenazah diberangkatkan dari RS ada hal-hal yang harus dilakukan.

Mulai koordinasi ke RW/RW/Padukuhan untuk kelancaran proses pemakaman, Dukuh menghubungi Gugus Tugas Desa dan Kecamatan. Lalu, Gugus Tugas Kecamatan akan melakukan koordinasi kepada pihak-pihak terkait.

"Untuk menenangkan warga, mengedukasi warga tentang aspek kesehatan jika diperlukan dan mengamankan proses pemakaman," kata Sri, Selasa (14/4).

Penggalian dan penimbunan liang lahat dilaksanakan masyarakat, sedangkan penurunan jenazah ke liang lahat dilakukan petugas. Gugus Tugas Kecamatan menginfokan data tempat pemakaman ke Call Center Jenazah Dinas Kesehatan.

Lalu, Dinkes menghubungi RS untuk pemberangkatan jenazah ke tempat pemakaman yang dituju. Terakhir, Dinkes menghubungi BPBD dan Satpol PP untuk proses pengamanan jenazah dari rumah sakit sampai tempat pemakaman.

"Jenazah yang pemulasarannya dilakukan rumah sakit dan mengikuti alur pemakaman dinyatakan aman bagi masyarakat dan lingkungan," ujar Sri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement