REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Virus corona tipe baru yang menyebabkan Covid-19 telah menginfeksi 210 negara dan wilayah di dunia. Hingga Kamis (16/4) pagi, jumlah kasus infeksi Covid-19 di tingkat global mencapai 2.083.304.
Laman worldometers mencatat, kematian akibat Covid-19 di tingkat global mencapai 134.616 jiwa. Sementara 510.350 pasien sembuh dari virus ini.
Amerika Serikat (AS) menempati posisi pertama negara dengan infeksi dan kematian tertinggi di dunia. Negeri pimpinan Donald Trump itu memiliki 644.089 kasus dan korban meninggal dunia mencapai 28.529.
Italia kini mencatat 21.645 korban meninggal dunia akibat virus corona dan 165.155 kasus infeksi positif di seluruh negara. Pemerintah Italia telah memberlakukan perpanjangan masa karantina wilayah demi mengekang laju persebaran virus. Relawan dokter dari berbagai belahan dunia juga membanjiri negara tersebut.
Spanyol tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus paling banyak kedua setelah AS. Spanyol mencatatkan 180.659 kasus dan kematian sebanyak 18.812 jiwa. Prancis memiliki 147.863 kasus infeksi Covid-19 dan 17.167 kematian.
Jerman memiliki 134.753 kasus infeksi Covid-19 dan 3.804 kematian. Inggris memiliki 98.476 kasus dengan 12.868 kematian. Negara-negara Eropa kini melampaui China dalam jumlah kasus dan kematian akibat virus. Sebelumnya, China tercatat sebagai episentrum Covid-19.
Namun demikian, China masih mencatat kenaikan jumlah kasus yang kebanyakan sebagai impor. Hingga hari ini, China mencatat total infeksi kasus sebanyak 82.341 dan 3.342 kematian. Pemerintahnya telah memberlakukan kebijakan karantina wilayah total di provinsi Hubei dan beberapa wilayah lain sejak Januari dalam upaya menghentikan penyebaran virus.
Setelah 11 pekan karantina ketat, China telah mencabut masa karantina wilayah di kota Wuhan yang menjadi awal penyebaran virus. Beberapa sekolah juga telah mulai membuka kegiatan belajar mengajar mulai 27 April.
Negara-negara lain telah mencatat ribuan hingga ratusan infeksi virus. Sementara catatan kematian ada pada angka satu hingga ratusan akibat virus ini di banyak negara. Tidak sedikit negara-negara melakukan pembatasan ketat terhadap orang asing yang masuk ke dalam negeri. Ini karena kasus-kasus baru di setiap negara banyak yang diimpor dari luar negeri.
Pemerintah di sejumlah negara juga telah memperpanjang karantina wilayah, provinsi, bahkan nasional yang sangat ketat guna mengekang penyebaran virus lebih luas dan cepat. Kebijakan social distancing atau jaga jarak, maupun physical distancing diperpanjang di berbagai negara. Kebijakan itu diterapkan guna menurunkan kurva kenaikan Covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor terutama ekonomi di negara-negara maju sekalipun.
Orang yang meninggal mayoritas adalah usia di atas 60 tahun dengan penyakit yang mendasarinya. Namun, WHO mengatakan bukan berarti usia muda dapat menyeplekan virus ini. WHO mengimbau warga tetap melaksanakan social distancing hingga mengenakan masker jika berada di luar rumah bagi yang sakit ataupun tidak.