REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Gubernur Kalifornia, Gavin Newsom akan memberikan bantuan tunai kepada imigran tanpa dokumen atau ilegal yang tinggal di daerahnya selama pandemi virus corona. Pemberian bantuan tersebut diambil dari pajak dan kontribusi amal yang akan disalurkan kepada 150.000 orang dewasa, dengan masing-masing mendapatkan 500 dolar AS.
Jumlah imigran ilegal yang tinggal di Kalifornia diperkirakan mencapai dua juta orang. Mereka tidak termasuk ke dalam kategori warga yang mendapatkan paket tunjangan bagi pengangguran sebesar 600 dolar AS per minggu. Newsom mengatakan, sekitar 10 persen dari tenaga kerja di Kalifornia adalah imigran tidak berdokumen yang telah menyumbangkan pajak senilai lebih dari 2,5 miliar dolar AS.
"Kami berterima kasih kepada orang-orang yang takut akan deportasi dan masih berkontribusi bagi Kalifornia," ujar Newsom.
Dana dari wajib pajak yang digunakan untuk memberikan bantuan tunai kepada imigran ilegal yakni sebesar 75 juta dolar AS. Sementara sejumlah badan amal berkomitmen mengumpulkan 125 juta dolar AS untuk bantuan tunai tersebut. Badan amal yang telah ikut berdonasi di antaranya Emerson Collective, Blue Shield of California Foundation, California Endowment, James Irvine Foundation, Chan Zuckerberg Initiative, dan donor anonim. Newsom mengatakan, tidak ada persyaratan khusus bagi imigran ilegal untuk mendapatkan bantuan tunia tersebut.
"Informasi pribadi mereka tidak akan diperlukan untuk mendapatkan dukungan itu," kata Newsom.
Kalifornia telah menjadi negara bagian yang paling agresif dalam memberikan bantuan kepada imigran ilegal. Tahun lalu, Kalifornia menjadi negara bagian pertama yang memberikan tunjangan kesehatan kepada para imigran ilegal. Tunjangan tersebut diberikan kepada orang dewasa berpenghasilan rendah. Tahun ini, Newsom telah mengusulkan untuk memperluas tunjangan bagi manula.