Kamis 16 Apr 2020 14:07 WIB

Ratusan Rohingya Berupaya Lari ke Malaysia, Puluhan Tewas

Ratusan warga Rohingya ditemukan di lautan saat lari dari Bangladesh.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Seorang pria Muslim Rohingya berjalan ke pantai yang membawa seorang wanita tua setelah mereka tiba di sebuah kapal dari Myanmar ke Bangladesh di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Kamis, (14/9).
Foto: AP/ Dar Yasin
Seorang pria Muslim Rohingya berjalan ke pantai yang membawa seorang wanita tua setelah mereka tiba di sebuah kapal dari Myanmar ke Bangladesh di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Kamis, (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Lebih dari 300 warga Rohingya berusaha melarikan diri ke Malaysia melalui jalur laut. Media setempat melaporkan, mereka berhasil diselamatkan oleh pihak berwenang Bangladesh pada Rabu malam.

"Sekitar jam 9 malam anggota Coast Guard Bangladesh menemukan warga Rohingya di Tekhnaf, Cox's Bazar," lapor surat kabar nasional Bangla, Shamokal.

Baca Juga

Mengutip pejabat Penjaga Pantai Tekhnaf, M Sohel Rana, lebih dari 300 warga Rohingya melarikan diri ke Malaysia dengan menggunakan kapal pukat bermesin besar. Namun, mereka berputar arah kembali ke Bangladesh setelah gagal mencapai Malaysia.

"Sebagian besar yang ditahan adalah perempuan dan anak-anak," ujar seorang pejabat setempat, Mohammad Saiful Islam, dilansir Anadolu Agency.

Salah satu warga Rohingya yang ikut melarikan diri, Mohammad Zobaer mengatakan, 482 warga Rohingya telah memulai perjalanan dua bulan lalu melalui Teluk Benggala. Namun, mereka ditahan oleh pihak keamanan Malaysia. Dia menambahkan, 28 orang meninggal dunia dalam perjalanan.

Sekitar satu juta warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh selatan. Mereka melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh ketika operasi militer berlangsung pada 2017 lalu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement