Warga memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran virus ketika mereka berbelanja di sebuah pasar di Taipei, Taiwan, Selasa (14/4). Taiwan salah satu negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown (FOTO : AP/Chiang Ying-ying)
Warga memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran virus ketika mereka berbelanja di sebuah pasar di Taipei, Taiwan, Selasa (14/4). Taiwan salah satu negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown (FOTO : AP/Chiang Ying-ying)
Pedagang memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran virus di sebuah pasar di Taipei, Taiwan, Selasa (14/4). Taiwan salah satu negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown (FOTO : AP/Chiang Ying-ying)
Pengunjung mengenakan masker untuk melindungi dari penyebaran virus di Taman Hiburan Anak Taipei, Taiwan, Sabtu (11/4). Taiwan salah satu negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown (FOTO : AP/Chiang Ying-ying)
Warga memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran virus ketika mereka berbelanja di sebuah pasar di Taipei, Taiwan, Selasa (14/4). Taiwan salah satu negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown (FOTO : AP/Chiang Ying-ying)
Pengunjung mengenakan masker untuk melindungi dari penyebaran virus di Taman Hiburan Anak Taipei, Taiwan, Sabtu (11/4). Taiwan salah satu negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown (FOTO : AP/Chiang Ying-ying)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan melaporkan nihil kasus baru virus corona untuk pertama kali dalam lebih dari sebulan, Selasa (14/4). Temuan ini menjadi sinyal terbaru bahwa metode pencegahan dini dan efektif wilayah tersebut telah membuahkan hasil.
Taiwan mendapat pujian dari para ahli kesehatan atas penanganan mereka melawan virus. Taiwan termasuk negara yang memulai paling awal pada 31 Desember memeriksa penumpang yang tiba dari Kota Wuhan di China, tempat kasus pertama virus corona dilaporkan pada Desember lalu.
Hingga kini Taiwan mencatat 393 kasus Covid-19 dengan enam kematian. Sebanyak 338 disebut sebagai kasus impor, di mana seseorang diduga terinfeksi di luar negeri sebelum masuk ke Taiwan, dengan sisanya kasus transmisi lokal.
sumber : AP Photo
Advertisement