REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Mantan penjaga gawang AC Milan, Christian Abbiati mengatakan klub berbasis di Kota Milan itu pernah menemukan pengganti 12 tahun silam, tepatnya pada 2008.
Menurut Abbiati, kiper Tottenham Hotspur, Hugo Lloris adalah peman yang diincarnya. Saat itu, Abbiati sendiri berseragam Atletico Madrid.
“Saya menjalani musim yang hebat di Atletico Madrid, saya yakin dan saya yakin bisa kembali ke Milan. Saya sudah mulai berbicara dengan Presiden Zamparini untuk pergi ke Palermo, jika saya pergi Milan akan mengambil Lloris dari Nice, tetapi saya merasa terlalu aman saat itu, saya berterima kasih kepada Zamparini dan tinggal di Milan,” kenang Abbiati, dilansir dari Tribal Football, Kamis (16/4).
Abbiati memperkuat Milan sejak 1998 hingga pensiun pada 2016. Namun dia sempat mencicipi sebagai pemain pinjaman ke sejumlah klub yaitu ke Juventus (2005-2006), Torino (2006-2007) dan Atletico Madrid (2007-2008).
Pada awal kedatangannya ke AC Milan, Abbiati tampil cemerlang. Dia sukses mengambil posisi kiper utama Milan dengan menggeser Sebastiano Rossi.
Namun sejak kedatangan kiper asal Brasil, Dida, Abbiati mulai terpinggirkan. Ditambah dengan cedera yang selalu dideranya membuat kesempatan bermainnya semakin sedikit.
Ketika Massimiliano Allegri menjadi pelatih Milan, Abbiati sempat menjadi kiper utama. Tetapi kehadiran Diego Lopez dari Real Madrid membuat dia kembali tersingkir. Posisinya pun terus terpuruk setelah adanya Gianluigi Donnarumma.
“Ancelotti mengatakan bahwa Dida dan Kalac akan pergi dengan pijakan yang sama. Dida berada di tahun terakhirnya, Kalac kebobolan lima gol melawan Chelsea dalam pertandingan persahabatan, saya memenangkan trofi TIM di Turin melawan Juventus dan Inter dan kembali ke susunan pemain awal,” kata Abbiati.
Milan sejatinya menyetuji kontrak empat tahun untuk Lloris agar bergabung dengan Milan dari Nice pada 2008. Namun pemain 33 tahun itu justru memilih memperkuat Lyon. Dia juga memberikan komentar tentang kondisi Milan saat ini.
“Dalam beberapa tahun terakhir sebagai penjaga gawang dan pelatih saya sangat menderita, karena saya tidak lagi melihat Milan saya, karena saya melihat bahwa generasi pemain baru berbeda dari kita. Ini juga sebabnya saya berhenti menjadi pelatih,” kata Abbiati dilansir dari SempreMilan.