REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN — ACT (Aksi Cepat Tanggap) Tangerang Raya dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tangerang Selatan menyalurkan 1.000 kg beras bagi 200 KK. Bantuan tersebut diberikan kepada penerima manfaat dari warga Kampung Pemulung di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Beras yang disalurkan adalah program Operasi Beras Gratis yang ditujukan untuk para keluarga pra sejahtera yang sedikit banyak terdampak saat merebaknya wabah Covid 19 di Indonesia. Nantinya 1000 kg beras dibagikan kepada 200 KK atau sekitar 500 penerima manfaat.
Pembatasan akses masuk yang dilakukan di beberapa lokasi dan perumahan, membuat para pemulung tidak lagi leluasa mencari hasil barang bekas. Nampaknya kondisi demikian berdampang berkurangnya penghasilan para pemulung.
Di samping itu, sejumlah warga yang juga membuka dagangan pun turut terdampak. Mereka pasrah sebab hampir tidak ada pembeli selama covid-19 mewabah di wilayah Tangerang Selatan.
Kepala Cabang ACT Tangerang Raya, Suriadi, mengatakan dampak Covid 19 ini juga berimbas pada masyarakat pra sejahtera. Termasuk saudara kita yang berprofesi sebagai pemulung.
“Mereka juga tadi ada yang menangis mendapat beras karena sudah dua hari gak makan, Alhamdulillah setelah operasi tadi mereka sebagian secara keseluruhan. Semoga kedermawanan ini membawa keberkahan untuk kita bersama,” jelasnya, Kamis (16/4).
Sadewa, salah seorang pemulung yang ditemui, dan merupakan warga Kampung Pemulung Pondok Aren mengaku pasrah dengan dampak dari Corona. Sebab hal itu telah mengurangi penghasilan mereka sehari-hari. “Semenjak adanya Virus Corona kami ini penghasilanya mulai berkurang, karena di beberapa perumahan atau komplek juga sudah menerapkan karantina wilayah. Jadi kita juga gak bisa banyak mulung " ujarnya.
Setelah pembagian beras atau operasi gratis yang dilakukan ACT, kini Sadewa dan kerabat lain sangat bersyukur. Mereka berterima kasih sebab bantuan yang diberikan pihak ACT lebih dari cukup. “Dengan adanya bantuan ini, kebutuhan sehari-hari kita terpenuhi terimakasih, Alhamdulillah,” kata Sadewa.