Kamis 16 Apr 2020 17:43 WIB

Konferensi Pemerintah Afsel Lewat Zoom Disusupi Foto Porno

Koferensi Zoom kemudian dialihkan menggunakan platform yang lebih aman.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Peretas (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Peretas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  CAPE TOWN -- Konferensi web pemerintah Afrika Selatan melalui Zoom pada hari Kamis (15/4) terganggu oleh gambar-gambar porno dari pengguna yang tidak dikenal. Konferensi yang diselenggarakan oleh departemen wanita, pemuda dan penyandang cacat ini dimulai sekitar pukul 14:00.

Konferensi dengan cepat diikuti oleh sekitar 100 peserta. Sayangnya, pertemuan via online ini mendapat gangguan ketika foto-foto porno terputar di layar pengguna.

Juru bicara departemen Shalen Gajadhar menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran hak-hak perempuan. "Ini persis jenis pelecehan yang dialami wanita setiap hari. Penggunaan (porno) untuk pelecehan tidak dapat diterima, kami menganggapnya sebagai tindakan kekerasan, jenis perilaku di mana pria menggunakan materi yang tidak diminta untuk melanggar wanita," kata Gajadhar dilansir di Times Live, Kamis (15/4).

Gajadhar mengatakan pertemuan itu baru saja dimulai dengan menyapa satu sama lain ketika kemudian terdengar suara musik techno yang keras. Kemudian muncul foto-foto porno di layar.

"Kami harus menghentikan pertemuan dan memulai pada platform lain yang aman," katanya.

Salah satu dari mereka yang login ke pertemuan tersebut adalah Robyn Porteous. Ia bergabung dalam pertemuan tersebut untuk memahami tanggapan pemerintah terhadap bagaimana covid 19 saat ini berdampak pada wanita.

"Saya masuk ke webinar pada pukul 2.06. Sudah dijadwalkan mulai pada jam 2 siang, tapi saya terlambat selama beberapa menit karena masalah pekerjaan. Ketika saya masuk ke panggilan Zoom melalui ID rapat, hal pertama yang saya lihat adalah video pornografi," ungkap Porteous.

Dia logout dan mencoba untuk login kembali. Awalnya, dia berasumsi bahwa ia bergabung ke pertemuan yang salah.

Pada layar tampak wajah seseorang dengan pemuda lain yang mengenakan masker. Mereka berbicara satu sama lain, menyanyikan lagu kebangsaan dan melakukan hal-hal random lainnya, sebelum kembali ke pornografi.

Porteous kemudian keluar dari pertemuan tersebut dan memutuskan untuk menunggu penjelasan dari departemen mengenai hal tersebut. Dia menambahkan bahwa departemen mengirim pesan kepadanya di Twitter dengan tautan ke platform baru untuk pertemuan itu. Tetapi pada saat itu dia sudah melewatkan sebagian besar pembahasan disana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement