REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta dukungan pemerintah pusat untuk meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan. Peningkatan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Ibu Kota.
“Pada saat ini kenyataannya jumlah kasus meningkat sehingga kita harus bersiap untuk kondisi yang lebih menantang dari saat ini,” katanya dalam rapat bersama Timwas Penanggulangan COVID-19 DPR RI di Jakarta, Kamis (16/4).
Anies mengatakan fasilitas kesehatan yang ada selama ini dipersiapkan hanya untuk dalam kondisi normal. Pada kenyataannya, jumlah kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan.
Ia menyebutkan di Jakarta saat ini terdapat total 190 rumah sakit dengan 100 rumah sakit di antaranya telah melayani pasien Covid-19 dan 172 rumah sakit merawat pasien dalam pengawasan (PDP). “Di Jakarta ada 190 rumah sakit, total tempat tidur ada 23 ribu, total ICU ada 714, total ruang isolasi ada 657, dan ventilator ada 947 buah,” ujarnya.
Ia menjelaskan jika tren kasus Covid-19 terus meningkat dengan perkiraan 20 persen dari kasus positif membutuhkan pelayanan yang intensif maka fasilitas kesehatan yang sudah ada tidak dapat menampung dengan baik. “Dalam situasi hari ini sudah merasakan padat. Jika tren positif meningkat mungkin kita akan mengalami kesulitan karena jumlah ICU dan ruang isolasi terbatas, jadi kapasitas itu harus ditingkatkan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Anies juga meminta dukungan pemerintah pusat untuk meningkatkan kapasitas pelaksanaan tes Covid-19 khususnya melalui metode polymerase chain reaction (PCR). Dengan demikian, deteksi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
“Dengan melakukan testing, kita akan tahu siapa terinfeksi dan siapa tidak, lalu bagi yang terinfeksi bisa langsung diisolasi,” katanya.
Sebagai informasi, hingga Kamis (16/4) terdapat 2.670 orang yang dinyatakan positif Covid-19, 202 orang sembuh, dan 248 orang meninggal di DKI Jakarta. Dari jumlah kasus positif tersebut sebanyak 1.601 orang dalam perawatan dan 619 orang melakukan isolasi secara mandiri.