REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Graeme Souness menjadi pandit yang cukup rajin melempar kritik terhadap gelandang tengah Manchester United (MU) Paul Pogba. Bahkan, ia tidak segan untuk mengeluarkan kalimat dengan nada cukup tinggi.
Dalam salah satu pernyataannya Souness menyebut Pogba merupakan pemain yang memiliki banyak tingkah di luar lapangan. Pada 2018 lalu, ia menilai pesepak bola asal Prancis seperti anak kecil di taman bermain.
Dirinya bahkan mengklaim jika seluruh skuat MU menolak kehadiran Pogba di Stadion Old Trafford. Hingga cedera settingan yang dilayangkan Souness kepada Pogba agar tidak bermain di MU.
Entah siapa yang benar dari kedua permasalahan tersebut, namun perang keduanya seolah belum berhenti dengan sang pemain dilaporkan mulai lelah mendapatkan kritik tersebut.
Pogba kini mengambil sikap dengan balik menyerang Souness. Ia menjelaskan apabila Souness bukanlah mantan pesepak bola yang diketahui oleh Pogba.
"Saya tidak pernah tahu siapa Souness. Saya hanya dengar kalau dia pemain hebat dan sebagainya. Tetapi, saya benar-benar tidak mengetahui wajahnya seperti apa," tegas Pogba dilansir BBC Sport, Rabu (15/4).
Tentu itu merupakan sebuah sindiran pedas dari Pogba untuk Souness. Serangan balik pun dilayangkan Souness agar Pogba dapat memamerkan medali juaranya.
"Sini datanglah, kasih lihat medalimu. Taruh di atas meja, saya punya meja yang besar," tegas Souness.
Sikap saling nyinyir kedua pria beda generasi ini lantas memantik dua kubu suporter untuk bertarung menentukan siapa yang paling hebat. Pasalnya, Souness merupakan sosok identik dengan Liverpool yang diketahui sebagai rival utama MU.
Souness sendiri merupakkan pemain penting dalam skuat Liverpool medio 1978 hingga 1984. Dallam rincian piala yang telah dikumpulkan, Souness mendapatkan 17 gelar berba ding 11 piala milik Paul Pogba.
Akan tetapi, apakah hal ini membuktikan kalau pria asal Skotlandia itu lebih hebat ketimbang Pogba. Pasalnya, 17 piala milik Souness didapat dari tiga kesebelasan yang pernah ia perkuat yaitu Liverpool, Sampdoria, dan Glasgow Rangers.
Di sisi lain, Pogba hanya butuh dua kesebelasan untuk mendapatkan 11 gelar bergengsi, pun satu trofi Piala Dunia untuk negaranya Prancis pada 2018 lalu. Akan tetapi, Souness tercatat berhasil menyabet gelar liga domestik bersama dua klub berbeda.
Sebaliknya, Pogba masih terus kesulitan memberikan gelar liga untuk the Red Devils. Alih-alih merajut mimpi lebih indah ketika masih di Juventus, berada di Theater off Dream Pogba kerap mendapat tekanan dari para pendukung klub.
Ribut-ribut antara Pogba denga Souness, mantan penggawa Liverpool Jamie Carragher turut memberikan komentara terhadap pesepak bola 27 tahun. Eks kapten the Reds itu menilai seharusnya Pogba menaruh rasa hormat dengan tidak 'kebal' dengan kritikan dari luar lapangan.
"Kami sangat kritis kepada Pogba. Saya pikir ketika Anda seorang pemain, Anda harus bersikap hormat, dan mampu menerima kritikan. Jadi, untuk membalas dan mengatakan bahwa belum pernah mendeengar tenramg Souness itu jelas tidak adil," sesal Carragher.
Sulit untuk menyimpulkan siapa yang paling hebat karena keduanya punya kontribusi yang sama bagusnya bagi kesebelasan masing-masing. Namun, terpenting keduanya hadir di era yang berbeda meski tujuan permainan sepak bola selalu sama di setiap massanya.