Kamis 16 Apr 2020 21:44 WIB

46 Tenaga Medis RS Kariadi Kena Corona, Ini Respons Ganjar

Tenaga medis ini sedang menjalani isolasi mandiri di Hotel Kesambi Hijau.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Foto: Antara/Aji Styawan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh proses penyembuhan 46 tenaga medis RSUP dr. Kariadi, Kota Semarang, yang positif terinfeksi virus Corona jenis baru (COVID-19). Saat ini, tenaga medis sedang menjalani isolasi mandiri di Hotel Kesambi Hijau.

"Kemarin saya dihubungi Kadinkes untuk menyiapkan tempat isolasi dan sudah kami sediakan, mereka semua sudah menjalani isolasi di tempat itu. Kami akan dukung penuh para pejuang kemanusiaan ini untuk bisa kembali sehat dan dapat melaksanakan tugasnya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat dikonfirmasi di Semarang, Kamis.

Baca Juga

Berdasarkan informasi yang dihimpun, 46 tenaga medis yang positif Covid-19 itu terdiri dari beberapa dokter spesialis, perawat, tenaga penunjang medis hingga non-medis.

Menurut Ganjar, informasi mengenai tenaga medis yang tertular tersebut sangat memilukan karena yang bersangkutan terinfeksi saat sedang menjalankan tugasnya dan berjuang dalam menangani pasien Covid-19.

"Mereka sudah berjuang luar biasa, dan saat dilakukan tes, mereka dinyatakan positif. Kami akan terus support(mendukung)penuh selama masa isolasi," ujarnya.

Tidak hanya dukungan tempat isolasi, Pemprov Jateng juga berupaya maksimal dalam mencukupi berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh puluhan tenaga medis tersebut.

"Kemarin ada yang minta vitamin, langsung kami kirimkan kepada mereka. Kami akan berusaha menyiapkan hal yang terbaik bagi mereka," kata Ganjar.

Disinggung mengenai kondisi 46 tenaga medis yang menjalani isolasi itu, Ganjar menyebut bahwa semuanya baik-baik saja.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga berpesan kepada seluruh pihak rumah sakit di Jawa Tengah untuk mendisiplinkan pengelolaan protokol kesehatanagar tidak menambah jumlah orang yang positif Covid-19.

"Disiplin itu menjadi sangat penting, saya harap seluruh pengelola rumah sakit bisa memperbaiki manajemennya. Yang sakit dan yang sehat harus disiapkan tempat terpisah sehingga tidak tertular," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement