REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan menerima tawaran dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan mengirim ventilator ke negara itu jika diperlukan. Ventilator akan digunakan untuk merawat pasien virus corona baru.
Rusia sejauh ini telah mencatat 27.938 kasus infeksi dan 232 kematian terkait virus corona. Rusia mengirim ventilator dan alat pelindung diri ke AS bulan ini, setelah pembicaraan telepon antara Trump dan Presiden Vladimir Putin.
Trump mengatakan kepada Putin dalam sebuah panggilan telepon baru-baru ini bahwa AS dapat membalas budi karena mulai memproduksi lebih banyak ventilator.
"Jika perlu, Rusia tentu saja akan mengambil keuntungan dari tawaran semacam ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan melalui konferensi video pada Kamis (16/4).
Dia tidak mengatakan apakah Moskow akan membayar pengiriman ventilator potensial dari AS atau apakah Rusia membutuhkannya. Kremlin pada awalnya menggambarkan pengiriman ventilator dan peralatan medis Rusia ke AS sebagai bantuan kemanusiaan. Sementara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Moskow telah membayar setengahnya.
Penegasan tersebut kemudian dimentahkan oleh pejabat administrasi Trump yang mengatakan bahwa Washington telah membayar seluruh biaya. Ventilator sangat diminati secara global karena pemerintah terburu-buru membelinya dalam jumlah besar untuk mengatasi krisis virus corona, dan produsen mengatakan mereka tidak dapat segera memasok semua yang membutuhkan.