REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng BUMN bidang pangan untuk menyerap hasil pertanian dan memasok ke warung UMKM. Kerja sama ini guna mendukung kegiatan bisnis skala kecil.
"BUMN bisa beli produk pertanian, termasuk kopi. Lalu disalurkan ke warung UMKM sehingga ada kepastian persediaan bahan baku," ujar Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM Riza Damanik dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (16/4).
Ia mengatakan bahwa bahan baku menjadi salah satu kendala bagi UMKM dan dengan dukungan BUMN untuk pasokan bahan baku maka UMKM dapat menjaga keberlanjutan usaha mereka di tengah wabah Virus Corona baru atau Covid-19.
Menurut dia, jaminan pasokan bahan baku dan logistik merupakan bagian dari skema terintegrasi untuk mendukung produksi di usaha skala mikro. "Kementerian Koperasi dan UKM juga berupaya mendorong untuk menyambungkan kegiatan di hulu, harus ada kepastian pembelian panen. Salah satunya melibatkan BUMN pangan sebagai off taker produk pertanian, masih proses, sekitar 140 komoditas yang disanggupi BUMN," paparnya.
"Kita terus lakukan upaya penguatan dalam rangka memastikan UMKM bisa bertahan di saat ini," ujar Riza.
Dalam kesempatan sama, anggota dewan pengurus Sustainable Coffee Platform of Indonesia (Scopi) Wildan Mustofa mengatakan meski pasar UMKM sedang melambat, diharapkan pengerjaan proyek yang mendukung pertanian tetap berjalan yang tetap mendukung produksi UMKM ke depan.
"Diharapkan pengerjaan proyek sekitar kebun pertanian seperti irigasi yang bisa bantu produksi ke depan tetap berjalan," ucapnya.
Dalam rangka mendukung produk UMKM terserap, ia menyarankan agar produk UMKM, termasuk kopi, masuk dalam bantuan sosial sehingga turut mendukung keberlangsungan UMKM. "Ada baiknya kopi masuk dalam bantuan sosial, terkunci di rumah tapi masih bisa ngopi," ucapnya.