REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meninjau produksi beras yang akan digunakan untuk bantuan sosial korban terdampak virus corona atau covid-19. Bantuan yang akan diturunkan dipastikan aman karena berasal dari petani lokal dengan branding Beras Jawara Serang (Jaseng).
“Ada lima sumber produksi beras Jaseng. Saya langsung mengecek kesiapan suplai dari petani, insya Allah aman. Sebagian akan dibagikan untuk bantuan sosial korban terdampak terdampak covid-19,” kata Tatu saat mengecek gudang beras Jaseng di Kecamatan Pontang, Kamis (16/4).
Menurut Tatu, ada sekira 78 ribu kepala keluarga (KK) yang terdampak secara ekonomi, akibat wabah covid-19. Jumlah KK tersebut belum tersentuh bantuan pangan non tunai (BPNT) maupun program keluarga harapan (PKH) dari pemerintah pusat.
Kemudian warga terdampak lainnya, kata Tatu, mereka yang awalnya bekerja, tetapi menganggur akibat wabah covid-19. “Mereka yang tadinya punya penghasilan, sekarang tidak. Itu yang harus kita siapkan, dan kita bantu. Minimal mereka punya beras,” kata Tatu.
Tatu mengatakan, saat ini Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa tengah mendata masyarakat yang terdampak secara ekonomi. Pendataan dilakukan agar tidak ada tumpah tindih penerima bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Pemkab Serang. “Kami ingin bantuan tepat sasaran,” ujarnya.
Dari peninjauan tersebut, kata Tatu, stok beras dari petani Kabupaten Serang sangat cukup. Namun para produsen sedikit kesulitan modal untuk membeli gabah dari petani. “Ini yang akan kami carikan solusi. Untuk stok beras, alhamdulillah aman,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, ketersediaan beras Jaseng selama April-Mei sebanyak 160 ribu ton gabah. Setara dengan 88 ribu beras.
“Kalau dibagi untuk kebutuhan Kabupaten Serang itu ada 12 ribu ton per bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan selama enam bulan setengah kedepan, masih tercukupi,” ujarnya.
Menurutnya, Pemkab Serang mengunakan beras Jaseng untuk memenuhi kebutuhan BPNT. Kemudian sejumlah perusahaan pun membeli beras kualitas premium tersebut untuk bantuan korban terdampak covid-19. “Seperti BPR Serang, juga langsung dibayar kepada petani. Untuk harga beras Jaseng ini rata-rata Rp10 ribu per kilogram dengan kemasan 10 kilogram,” tutur Zaldi.