Jumat 17 Apr 2020 06:34 WIB

Tahap I, Jatim Dapat Kuota 15 Ribu Kartu Prakerja

Yang lolos seleksi akan mendapatkan uang untuk biaya pelatihan Rp3,5 juta

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Pemprov Jawa Timur membuka 56 posko yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk memberikan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 dalam mendaftar program Kartu Prakerja.
Foto: Antara/Moch Asim
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Pemprov Jawa Timur membuka 56 posko yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk memberikan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 dalam mendaftar program Kartu Prakerja.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pendaftaran tahap I program Kartu Prakerja resmi ditutup pada Kamis (16/4). Adapun, pengumuman hasil seleksi program Kartu Prakerja akan dilakukan pada Jumat (17/4). Bagi yang lolos seleksi, akan mendapatkan bantuan uang untuk biaya pelatihan dan insentif sebesar Rp 3.550.000, yang diberikan secara bertahap dalam empat bulan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pada gelombang pertama, Jatim mendapatkan kuota sebanyak 15 ribu orang. Gubernur perempuan pertama Jatim ini mengingatkan, bagi yang belum diterima dalam gelombang pertama, tidak perlu berkecil hati atau galau. Sebab mereka akan masuk daftar tunggu, dan punya peluang untuk diterima di gelombang selanjutnya.

“Untuk gelombang pertama, besok diumumkan. Sampai hari ini, konfirmasi terakhir Jatim akan mendapatkan kuota sekitar 15 ribu yang diterima,” kata Khofifah di Surabaya, Kamis (16/4).

Khofifah melanjutkan, dengan adanya pembatasan kuota, sangat memungkinkan peserta yang tidak lolos besok bukan karena tidak memenuhi kualifikasi. Melainkan karena kuota yang terbatas. Artinya masih ada kesempatan untuk lolos pada tahap selanjutnya.

“Karena ada kuota, yang belum lolos maka akan masuk daftar tunggu. Jadi tidak perlu galau, atau cemas. Karena per dua hari kemarin pendaftar dari Jatim sudah mencapai 62 ribu,” ujar Khofifah.

Khofifah pun meminta seluruh jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, baik dari provinsi maupun kabupaten/ kota untuk memberikan informasi pada pendaftar. Agar terbangun suasana positif dan mereka yang tidak lolos tidak gusar dan gelisah.

“Kami menyampaikan pada semua ASN di lingkungan dinas tenaga ketja untuk menyosialisasikan ini. Agar kita semua bisa membangun suasana yang positif dan agar mereka tidak galau, tidak gelisah. Perlu kita sampaikan bahwa rekrutmen ini tidak berhenti di sini, ada skema waiting list,” kata Khofifah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement