Jumat 17 Apr 2020 08:47 WIB

Importir Diminta Beli Bawang Putih Petani Temanggung

Petani di Temanggung sedang panen raya bawang putih.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petani di Temanggung sedang panen raya bawang putih. Ilustrasi.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Petani di Temanggung sedang panen raya bawang putih. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Importir bawang putih diminta membeli bawang putih hasil panen petani Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tujuannya agar harganya membaik karena pada panen raya ini harga bawang putih anjlok.

Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, Temanggung sekarang tengah panen raya bawang putih dengan luas lahan hampir 3.000 hektare. Dari luas 3.000 hektare itu ada beberapa kategori lahan. Sebagian di antaranya dibiayai oleh APBN, sebagian investor (importir), dan sebagian di antaranya pertanian bawang putih mandiri para petani.

Baca Juga

Menurut dia, di tengah panen raya ini harga bawang putih anjlok. Sekarang harga bawang putih basah hanya Rp 8.000 per kilogram dari biasanya Rp 12 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram. "Petani Temanggung menjerit semuanya kesulitan menjual bawang putih dengan harga yang wajar," katanya.

Khadziq menyampaikan, Menteri Pertanian pada Kamis (16/4) berkunjung ke Temanggung dan memerintahkan importir bawang untuk membeli bawang putih petani. Untuk itu, Pemkab Temanggung akan berkoordinasi dengan Dirjen Hortikultura Kementan. Koordinasi dilakukan guna mendata semua hasil panen petani dan menyampaikannya kepada kementerian. Hal itu bertujuan agar komoditas ini nanti dibeli importir.

"Semoga skema ini bisa berjalan dengan baik. Nanti investor betul-betul turun ke Temanggung membeli bawang putih petani sehingga harganya bisa bertambah bagus," kata Khadziq.

Menurut dia, jika importir tidak ikut membeli bawang putih petani, nantinya dikhawatirkan terjadi permasalahan. Pasalnya, sekian persen bawang putih yang kini harganya Rp 8.000 per kilogram tersebut sebenarnya untuk pembenihan.

"Kalau importir tidak membeli maka kita khawatirkan oleh petani dijual sebagai bawang konsumsi sehingga program APBN berikutnya bisa terancam kekurangan benih. Oleh karena itu, kehadiran importir sangat penting," katanya.

Ia berharap importir bawang putih melaksanakan tanggung jawabnya membeli bawang dari petani, baik bawang untuk pembenihan maupun bawang putih untuk konsumsi. "Importir jangan lari dari tanggung jawab. Saya mohon mereka punya tanggung jawab bersama kita untuk mengembangkan bawang putih nasional dengan cara membeli bawang putih hasil petani, khususnya bawang putih dari Temanggung," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement