Jumat 17 Apr 2020 10:50 WIB

Tak Hanya Tim Medis, Petani dan Penyuluh Juga Pejuang

Penyuluh dan petani meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan Kostratani.

Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi, menegaskan langsung kepada penyuluh, petani dan dan Petani Milenial yang ada di Kostratani melalui virtual pada, Jumat (17/4), dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian bangsa, namun tidak halnya dengan pertanian.
Foto: kementan
Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi, menegaskan langsung kepada penyuluh, petani dan dan Petani Milenial yang ada di Kostratani melalui virtual pada, Jumat (17/4), dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian bangsa, namun tidak halnya dengan pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah keprihatinan adanya pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air ternyata tidak menyurutkan semangat para penyuluh dan petani meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan Kostratani yang ada di tiap kecamatan.

Jika saat ini orang banyak berdiam diri didalam rumah tidak halnya dengan penyuluh pertanian dan petani yang setiap harinya mengejar produksi demi ketersediaan stok pangan.

Baca Juga

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan sejak awal dengan Kostratani, pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan menggunakan tehnik yang lebih modern. “Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita," tegas Mentan Syahrul, dalam siaran persnya.

Menghadapi pandemi Covid 19, Mentan Syahrul menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, 11 komoditas bahan pokok dikawal Pemerintah secara intens. Terbukti di beberapa kabupaten dan provinsi panen padi tengah berlangsung yang sebagian besar berlangsung hingga Mei dan Juni mendatang. Ini artinya ketersediaan stok pangan kita aman.

Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi juga menegaskan langsung kepada penyuluh, petani dan dan petani milenial yang ada di Kostratani melalui virtual pada, Jumat (17/4), dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian bangsa, namun tidak halnya dengan pertanian. Pertanian justru harus makin kuat di kondisi sekarang ini.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan Covid-19 ini,” tegas Dedi.

Lebih lanjut Dedi menyampaikan, saat ini akan banyak tantangan-tantangan baru yang harus bisa dihadapi dan diadaptasi oleh masyarakat, tak terkecuali penyuluh dan petani. Untuk itu Dedi juga meminta kepada para pelaku utama dan pelaku usaha ini agar mengikuti manfaatkan perkembangan teknologi.

“Sekarang penyuluh dalam memberikan penyuluhan sudah bisa menggunakan sistem online, video conference, petani menggarap lahan menggunakan mekanisasi alsintan, petani milenial menjadi start up pertanian, menggunakan metode distribusi yang kekinian bahkan meraup omzet hingga puluhan dan ratusan juta. Ini yang dimaksud Pertanian Maju Mandiri dan Modern. Apalagi di tengah masa Covid-19 seperti ini, semua peluang ada di sektor pertanian. Semua bisa produktif karena pertanian tidak boleh berhenti,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement