Jumat 17 Apr 2020 11:27 WIB

Berlin Ditunda, Penangguhan Musim Formula E Diperpanjang

Musim ini baru menggelar 5 dari 14 seri, terakhir di Maroko pada 29 Februari.

Balap Formula E (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/Jose Mendez
Balap Formula E (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penangguhan balap mobil listrik Formula E musim 2019/2020 semakin panjang. Ini menyusul kepastian ditundanya Seri Berlin yang sedianya dilangsungkan 21 Juni mendatang karena pandemi virus corona.

Operator Formula E sempat menyatakan balapan musim ini terkena 'bendera merah' sepanjang April dan akan menurun menjadi 'bendera kuning' memasuki Mei sebelum akan mungkin digelar kembali pada Juni.

"Kini bendera merah berlaku untuk Mei dan Juni. Artinya Berlin E-Prix tak bisa digelar sesuai rencana pada 21 Juni," demikian pernyataan resmi operator Formula E dilansir Reuters, Jumat (17/4). "Juli sekarang berstatus bendera kuning, dengan kesempatan untuk menggelar atau menjadwal ulang balapan tetap terbuka apabila pandemi membaik."

Sebelumnya, Pemimpin Eksekutif Formula E Jamie Reigle menyatakan, banyak opsi yang sedang dipertimbangkan, termasuk menggelar balapan tanpa penonton di sirkuit konvensional.

Formula E musim 2019/20 seharusnya rampung digelar di London, Inggris, sebagai seri pemungkas pada 25-26 Juli, tetapi salah satu arena yang menjadi lintasan balap pusat pameran ExCel kini beralih fungsi menjadi rumah sakit darurat untuk merawat pasien covid-19.

Musim ini baru lima dari 14 seri yang digelar, terakhir di Marrakesh, Maroko, pada 29 Februari, sebelum kemudian corona memastikan seri Sanya, China, yang seharusnya dilangsungkan 21 Maret ditunda tanpa batas waktu.

Menyusul seri lain yang tertunda tanpa batas waktu adalah Roma, Italia (4 April), Paris, Prancis (18 April), Seoul, Korea Selatan (3 Mei), dan Jakarta, Indonesia (6 Juni). Musim 2020/2021 baru akan mulai berlangsung pada Desember. Artinya masih ada waktu cukup panjang jika corona mereda dan musim ini memungkinkan dilanjutkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement