REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sejak adanya imbauan pembatasan jarak (physical distancing) hingga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), minat belanja online meningkat tajam. Hasil riset dari ADA Indonesia yang menganalisis perubahan perilaku konsumen akibat Covid-19, menyebutkan bahwa penggunaan aplikasi belanja online mengalami kenaikan hingga 300 persen. Hal inilah yang membuat petani program Desa Tani Dompet Dhuafa Jawa Barat (Jabar) di Lembang, Bandung Barat berinisiatif menjual sayuran produksi mereka secara online.
Akibat mewabahnya virus corona di Indonesia, khususnya di wilayah Bandung Raya, penjualan sayuran para petani binaan Dompet Dhuafa Jabar sempat menurun drastis. Hal ini karena beberapa pembeli besar seperti hotel, restoran, dan kafe berhenti melakukan order. Namun setelah berjualan online, pembeli yang hilang tergantikan dengan yang online.
"Awalnya karena corona ini omzet turun drastis, tapi setelah inisiatif jual secara online Alhamdulillah sekarang naik lagi," ungkap Ade, salah satu petani di Desa Tani Dompet Dhuafa Jabar di Lembang, Jumat (17/4).
Setiap harinya para petani ini bisa mengirim sayuran segar hingga 500 kilogram. Untuk pasar online, saat ini baru menjangkau konsumen di wilayah Kota Bandung saja. Tetapi mereka terus mengusahakan agar sayuran mereka bisa menjangkau masyarakat lebih luas lagi.
Ade dan para petani binaan Dompet Dhuafa Jabar melayani pesanan hingga 54 item sayuran segar berbagai jenis. Karena pesanan cukup banyak, mereka pun harus menambah jumlah pekerja sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
"Alhamdulillah. Kita masih terus mencoba buka jaringan lagi yang lebih luas karena peluang untuk menaikan omzet masih besar," lanjut Ade.