REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Innalilahi Wa Innalilahi Rojiun, Kabar duka kembali menyelimuti dunia olahraga Indonesia. Salah satu mantan perenang terbaik Indonesia Lukman Niode meninggal dunia. Dalam kabar yang beredar di dunia maya almarhum meninggal pada Jumat (17/4) pukul 12.58 WIB di RS Pelni Jakarta.
"Telah meninggal dunia sahabat kita atlet renang nasional kebanggaan Indonesia Lukman Niode. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan ikhlas. Aamiin YRA,” demikian pesan yang beredar luas di dunia maya.
Wakil ketua umum pengurus pusat persatuan Renang Seluruh Indonesia (PP.PRSI) Harlin Rahardjo ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (17/4) membenarkan meninggalnya Lukman Niode atau yang biasa di sapa Luki tersebut.
"Kami sangat berduka dan kehilangan salah satu mantan perenang, Olimpian, tokoh olahraga yang semasa hidupnya membawa harum nama Indonesia baik sebagai atlet maupun pembina olahraga,” kata Harlin.
Rekannya sesama mantan perenang, Wisnu Wardana mengaku terpukul dengan kabar meninggalnya Lukman Niode tersebut. "Saya sangat terpukul dan terkejut mengingat saya dan almarhum cukup dekat, baik ketika masih menjadi atlet maupun pengurus olahraga,” katanya.
"Hal yang sangat berkesan dengan almarhum adalah ketika saya mendapatkan medali emas SEA Games 1993 di Singapura dimana dia selalu mendampingi saya dan memberikan banyak masukan,” kenang Wisnu kepada Republika.co.id, Jumat (17/4).
Sementara itu mantan pejudo nasional Krisna Bayu di akun media sosialnya menuliskan. "Kakak tercintaku Lukman Niode.. Mentor yg baik.. wawasan yang luar biasa.. pahlawan olahraga.. sebagian hidupnya didesikasikan untuk olahraga Indonesia.. saat ini engkau sudah berpulang.. selamat jalan mas Luki.. segala karyamu untk olahraga Indonesia akan selalu kita kenang... Seluruh Bangsa Indonesia akan berduka atas kepergianmu.. anda adalah PATRIOT OLAHRAGA SEJATI."
Menurut informasi Lukman Niode meninggal karena terpapar Covid-19. Namun dari hasil tes pertama negatif. Hasil swan belum keluar.
Semasa hidup perenang kelahiran 21 Oktober 1963 ini kerap mencetak prestasi internasional. Prestasi cukup fenomenal berhasil lolos babak semifinal Olimpiade 1984 Los Angeles. Selain itu juga pernah meraih 10 medali emas PON 1977 di saat baru berusia 13 tahun, meraih 2 medali emas pada SEA Games 1983.