REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putri Kerajaan Saudi Basmah binti Saud bin Abdulaziz al-Saud mengatakan bahwa dirinya dipenjara dan meminta pembebasan kepada pamannya, Raja Salman dan sepupunya Mohammad bin Salman (MBS). Hal itu dia ungkapkan melalui cicitan Twitter terverifikasi @PrincessBasmah.
"Seperti yang Anda ketahui (?) Saya saat ini ditahan secara sewenang-wenang di penjara Al-Ha'ir tanpa kriminal, atau tuduhan terhadap saya," kata salah satu cicitan yang ditujukan kepada raja dikutip BBC, Jumat (18/4).
Cicitan lainnya meminta Raja dan Putranya MBS meninjau kembali kasusnya dan membebaskan dia dan putrinya karena dia merasa tidak melakukan kesalahan. Putri Basmah mengaku bahwa kesehatannya memburuk.
"Kesehatan saya memburuk sampai tingkat yang parah, dan itu bisa menyebabkan kematian saya. Saya belum menerima perawatan medis atau bahkan menanggapi surat-surat yang saya kirim dari penjara ke Pengadilan Kerajaan. Saya diculik tanpa penjelasan bersama dengan satu anak-anakku perempuan, dan dijebloskan ke penjara," katanya.
Pernyataan itu di-retweet oleh akun kantor media yang diverifikasi sang putri, bersama dengan tautan ke beberapa artikel tentang dugaan penahanannya tahun lalu. Namun demikian, belum ada komentar langsung dari otoritas Saudi.
Sejumlah bangsawan terkemuka Saudi diketahui telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir. Putri Basma (56 tahun) adalah putri bungsu Raja Saud, yang memerintah Arab Saudi antara 1953 dan 1964.
Dia selama bertahun-tahun menjadi advokat terkemuka dalam keluarga kerajaan Saudi untuk masalah kemanusiaan dan reformasi konstitusi. Tahun lalu, laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan, bahwa dia telah ditempatkan di bawah tahanan rumah bersama dengan salah satu anak perempuannya.
Media Jerman, Deutsche Welle, mengutip sebuah sumber yang dekat dengannya mengatakan bahwa dia telah ditahan karena dicurigai mencoba melarikan diri dari negara itu. Dia juga belum terlihat atau terdengar sejak berbulan-bulan lamanya.