REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Ilmuwan sedang berpacu dengan waktu untuk mendapatkan vaksin virus corona di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengungkapkan sekarang ada 70 vaksin yang sedang dikembangkan. Tiga di antaranya sudah masuk tahap lebih lanjut dan mulai diuji coba pada manusia.
Pengembangan 70 vaksin tersebut dilakukan oleh 20 negara di Eropa. Namun, Indonesia tak masuk dalam daftar tersebut.
Proyek tersebut dikerjakan oleh perusahaan berbasis di Hong Kong, CanSino Biologics Inc dan Beijing Institute of Biotechnology. Kedua perusahaan itu telah memasukan fase kedua dari tiga proses pengembangan vaksin. Dikutip dari media Spanyol, AS, Jumat (17/4), dua vaksin lainnya dibuat oleh perusahaan Amerika Serikat, Inovio Pharmaceuticals dan Moderna, di mana kedua perusahaan itu digabungkan oleh Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS. Hanya saja, keduanya masih masuk pada tahap satu.
Di antara 67 proyek yang diketahui WHO yang masih tahap evaluasi pra-klinis, dua di antaranya ada di Spanyol, yang dikembangkan oleh National Centre of Biotechnology. Satu dipimpin oleh ilmuwan Isabel Sola dan Luis Enjuanes, yang menggunakan proses pembalikan genetik untuk menciptakan replika dari SARS-Cov-2. Hal itu agar mereka bisa memanipulasi genetik dan menyingkirkan aspek jahat dari Covid-19.
Proyek lainnya dipimpin oleh Mariano Esteban, yang berusaha menciptakan varian dari vaksin untuk menyembuhkan cacar. Di tengah penyebaran, kerja darurat untuk menemukan vaksin itu butuh kesabaran. Paling tidak, estimasi yang diperlukan yaitu 12 sampai 18 bulan untuk menyelesaikan masing-masing fase pengembangan. Namun, pengembang juga bekerja keras untuk bisa mengurangi waktu pengembangan tersebut.
Daftar negara yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 :
- Swedia - Amerika Serikat
- Denmark - China
- Italia - Jepang
- Inggris - India
- Belgia - Kanada
- Romania - Australia
- Jerman - Thailand
- Prancis - Israel
- Rusia
- Belanda
- Swiss
- Spanyol