REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengaku harus memundurkan target penyelesaian digitalisasi nozel. Semula perusahaan mentargetkan semua SPBU terkoneksi datanya pada April ini, namun saat ini jadwal berubah. Direktur Utama Pertamina, Nicke WIdyawati menjelaskan saat ini perusahaan memasang target digitalisasi nozel baru akan rampung pada Mei.
Nicke menjelaskan hal ini lantaran beberapa material dan peralatan yang didatangkan dari China tertunda lantaran pandemi Covid-19. "Sehingga yang kami rencanakan semua selesai di bulan April akan sedikit mundur ke Mei," kata Nicke, Kamis (16/4) lalu.
Nicke mengataan saat ini dari total 5.518 SPBU Pertamina, 80 persennya atau 4.410 SPBU telah terpasang digitaliasai. Pertamina berkomitmen untuk menyelesaikan hal tersebut. Sebab dengan digitaliasi, Pertamina dan Pemerintah dapat mengelola subsidi BBM lebih tepat sasaran.