REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pembatasan mobilisasi manusia akibat pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada industri penerbangan domestik. Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat, sektor layanan udara telah kehilangan pendapatan hingga Rp 207 miliar.
“Sebanyak Rp 48 miliar di antaranya disumbang oleh penerbangan dari dan/ke China,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita Maret 2020 melalui teleconference, Jumat (17/4).
Sepanjang Januari hingga Februari, Sri mengatakan, penerbangan di 15 bandara sudah dibatalkan. Rinciannya, 11.680 penerbangan domestik dan sisanya adalah penerbabngan internasional. Angka turis turun hingga 6.800 per hari, khususnya turis dari China.
Sri menyebutkan, hotel dan restoran menjadi dua sub sektor yang terkena sangat langsung dan pertama. Berdasarkan data yang diambil dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), penurunan tingkat okupansi di sekitar 6 ribu hotel di Indonesia mencapai 50 persen. “Di beberapa tempat bahkan sudah 90 persen,” tuturnya.