REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mengkonfirmasi bahwa 73 Jamaah Tabligh Jami Kebon Jeruk ternyata negatif corona. Hasil negatif diperoleh setelah dua kali dilakukan rapid test.
Sebelumnya, ada pemberitan dari keterangan tertulis Wapangkogasgabpad Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa yang menyatakan 73 Jamaah Tabligh Kebon Jeruk positif corona. Namun belakangan diketahui pernyataan itu berbeda dengan keterangan tim medis.
Dari 73 Jamaah Tabligh, 64 di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA) dan sisanya Warga Negara Indonesia (WNI).
Keterangan negatifnya mereka dari Corona sudah disampaikan lewat surat keterangan pemeriksaan tertanggal pada 9 April 2020 yang ditandatangani Kepala Puskesmas Kecamatan Tamansari Syukur Pelianus.
Pemantauan pada mereka dilaksanakan sejak 26 Maret sampai 9 April. Selama kurun waktu itu sudah dilakukan dua kali rapid test pada 26 Maret dan 2 April dengan hasil pemeriksaan negatif corona.
Kemudian tidak ditemukan gejala dan tanda infeksi Corona berdasarkan hasil pemantauan petugas Puskesmas sesuai pedoman yang berlaku.
"Jamaah (Tabligh) yang sudah selesai isolasi 14 hari dan hasil rapid tesnya dua kali negatif," kata Kasudinkes Jakbar Kristi Whatini pada Republika.co.id, Jumat (17/4).
Sementara itu, Perwakilan Jamaah Tabligh Kebon Jeruk Ustadz Derry Sulaiman menyayangkan pemberitaan sebelumnya soal positifnya 73 orang Jamaah Tabligh. Pemberitaan tersebut menghasilkan stigma negatif pada Jamaah Tabligh Kebon Jeruk.