Jumat 17 Apr 2020 17:05 WIB

AS Minta China Revisi Aturan Ekspor APD Corona

Jumat pekan lalu China memperketat pembatasan ekspor masker dan berbagai APD

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang petugas medis mengenakan alat pelindung diri menunggu untuk menyeberangi jalan ke tenda triase yang didirikan diluar ruang gawat darurat Maimonides Medical Center di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Senin (6/4). AS telah meminta China merevisi aturan baru kontrol kualitas ekspor alat pelindung diri (APD). Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/JUSTIN LANE
Seorang petugas medis mengenakan alat pelindung diri menunggu untuk menyeberangi jalan ke tenda triase yang didirikan diluar ruang gawat darurat Maimonides Medical Center di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Senin (6/4). AS telah meminta China merevisi aturan baru kontrol kualitas ekspor alat pelindung diri (APD). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah meminta China merevisi aturan baru kontrol kualitas ekspor alat pelindung diri (APD) yang diperlukan selama pandemi virus corona. Permintaan itu, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (16/4), diajukan agar pemasokan perlengkapan dapat dilakukan secara tepat waktu dan tidak menghadapi halangan.

Jumat pekan lalu China memperketat pembatasan ekspor masker dan berbagai peralatan perlindungan diri medis lainnya. Negara itu juga meminta agar pengiriman masker dan APD menjalani pemeriksaan wajib pabean.

Baca Juga

Pengetatan itu merupakan upaya China menyeimbangkan permintaan global untuk APD dalam membantu menghambat peningkatan jumlah kasus virus corona baru. Pada saat yang sama China memastikan bahwa produsen dan penjual tidak membanjiri pasar dengan produk yang tidak bersertifikat atau berkualitas buruk.

Langkah tersebut dilakukan setelah adanya keluhan terbuka dari beberapa pemerintah negara dan rumah sakit. Banyak pihak menyampaikan bahwa mereka menerima APD berkualitas buruk dari China.

"Kami menghargai upaya untuk memastikan kontrol kualitas. Namun, kami tidak ingin hal ini menjadi penghambat untuk ekspor pasokan penting yang tepat waktu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

"Pemerintah Amerika Serikat telah menyampaikan keprihatinan ini kepada (China). Kami telah meminta agar China merevisi persyaratan baru untuk memungkinkan ekspor APD vital yang cepat ke Amerika Serikat," katanya.

Amerika Serikat sangat bergantung pada pasokan perlengkapan medis produksi China, yang adalah saingan utama strategis dan perdagangan AS. Ketergantungan itu menjadi sesuatu yang disoroti selama masa pandemi corona, saat Amerika Serikat menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya.

Sebelumnya pada Kamis, Wall Street Journal mengutip berbagai memo bisnis dan diplomatik AS yang menyebutkan bahwa pembatasan ekspor China telah membuat pasokan masker, alat uji, dan peralatan medis di AS terhambat. Memo tersebut mengutip pernyataan dari para pemasok dan broker yang mengatakan bahwa sejumlah besar produk APD berada di gudang-gudang di seluruh China karena tidak mendapat izin yang diperlukan.

Pada Rabu (15/4), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara melalui telepon dengan diplomat senior China Yang Jiechi. Pompeo menekankan 'kepentingan besar' Washington terkait fasilitas ekspor pasokan medis China untuk memenuhi permintaan kritis di Amerika Serikat.

Ketua kelompok lobi perdagangan Dewan Bisnis AS-China Craig Allen pada Kamis mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya telah mengadakan serangkaian diskusi yang sangat baik dengan pejabat tinggi pemerintah China selama beberapa hari terakhir. Menurutnya pemerintah China memberi kelonggaran dan bekerja dengan perusahaan-perusahaan kami untuk memastikan bahwa produk APD dapat dikirim keluar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement