REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI—Beberapa waktu belakangan, aplikasi Zoom sempat diterpa oleh isu keamanan pengguna. Sampai-sampai, sejumlah instansi swasta dan pemerintah pun melarang penggunaan aplikasi video conference itu.

Terbaru, Ministry of Home Affairs (MHA) India pun sempat mengeluarkan surat edaran soal peringatan itu. Dokumen peringatan keamanan sepanjang dua halaman itu sendiri pun telah direspons langsung oleh Zoom. Pemerintah India menyebut aplikasi Zoom sebagai sebuah platform yang tidak aman. Pemerintah India mengimbau agar para pegawai negeri tidak menggunakan aplikasi tersebut untuk konferensi video.

Dilansir dari Hindustan Times pada Jumat (17/4), juru bicara Zoom menekankan, Zoom dikembangkan dengan sangat memperhatikan keamanan pengguna.

“Kemanan Zoom telah dibuktikan oleh sejumlah instansi besar baik itu instansi pemerintah maupun non pemerintah. Sejumlah instansi penyedia jaringan dan pusat data pun menggunakan Zoom sebagai sarana komunikasi,” kata Juru bicara tersebut.

Apalagi, kini Zoom pun telah dilengkapi dengan sejumlah fitur baru. Fitur keamanan baru itu diantaranya adalah pengaturan minimum meeting password requirements.

Selain itu, kini Zoom juga menggunakan identitas meeting yang lebih panjang dan penerapan kata sandi untuk aktivitas perekaman.

Soal peringatan bagi pengguna, MHA sebenarnya bukan satu-satunya institusi yang telah mengeluarkan peringatan itu. Pada awal bulan ini, hal serupa pun sempat diinformasikan oleh Computer Emergency Response Team of India (Cert-In).

Dalam peringatan itu, Cert-In menyarankan agar pengguna dapat meningkatkan kemananan saat menggunakan Zoom. Peningkatan kemananan yang disarankan adalah dengan menggunanan fitur keamanan Waitinf Rooms dan Scheduling Privilege.

Ikuti Whatsapp Channel Republika