Jumat 17 Apr 2020 20:27 WIB

IDI Aceh Ingatkan Ancaman 'Serangan Kedua' Covid-19 di Aceh

Jika tak waspada, serangan kedua bisa meledak di Aceh.

Red: Andi Nur Aminah
Petugas medis berada di dalam ruangan Respiratory Intensive Care Unit (RICU) saat kedatangan pasien baru terduga COVID-19 di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Kamis (19/3/2020).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas medis berada di dalam ruangan Respiratory Intensive Care Unit (RICU) saat kedatangan pasien baru terduga COVID-19 di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Kamis (19/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh menyatakan kondisi Provinsi Aceh belum kondusif dari mewabahnya pandemi Covid-19. Diprediksikan akan terjadi ledakan jumlah kasus positif, termasuk 'serangan kedua' apabila masyarakat tidak waspada dan disiplin menjaga jarak fisik.

"Kalau kita tidak waspada, tidak putuskan rantainya, saya khawatir akan terjadi outbreak (ledakan kasus, Red) ataupun 'serangan kedua' yang lebih besar jumlah kasusnya. Saya khawatirkan demikian," kata Ketua IDI Aceh dr Safrizal Rahman di Banda Aceh, Jumat (17/4).

Baca Juga

Ia menjelaskan Aceh tentu harus bersyukur karena tidak ada penambahan positif kasus Covid-19. Bahkan dari lima orang warga yang positif, empat di antaranya telah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal.

Sementara, kondisi sebaliknya terjadi pada beberapa provinsi di Indonesia yang terus menunjukkan peningkatan angka positif Covid-19. Sedangkan eskalasi di Tanah Rencong terhenti untuk sementara.