REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Berkurangnya kereta api (KA) yang melintas di jalur KA wilayah Daop 5 Purwokerto, dimanfaatkan untuk meningkatkan aktivitas perawatan jalur. Dalam kondisi normal, kegiatan perawatan jalur KA harus dilakukan secara cepat karena padatnya KA yang melintas.
"Saat ini, kegiatan perawatan bisa lebih leluasa karena banyak perjalanan KA yang di-nonaktifkan,'' kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, Jumat (17/4).
Untuk itu dia menyebutkan, dalam kondisi sekarang, perawatan jalur yang dilakukan bisa dilakukan lebih menyeluruh. Antara lain, dengan memeriksa saran dan prasarana di titik-titik rawan, seperti di wesel, jembatan, jalur lengkungan, serta di daerah-daerah sekitar aliran air.
''Saat ini, pemeriksaan kondisi jalur bisa dilakukan lebih lengkap dan detail,'' katanya.
Bahkan kegiatan perbaikan yang dilakukan, menurut Supriyanto, bisa lebih menyeluruh. Antara lain, seperti kegiatan penambahan batu balas, penggantian rel di titik-titik yang perlu penggantian, perawatan wesel, penggantian bantalan baik di jembatan, wesel, persambungan serta perawatan sambungan.
''Kegiatan perawatan ini ada yang dilakukan dengan menggunakan mesin alat berat maupun manual, tergantung kebutuhan. Dengan demikian, saat kelak KA sudah beroperasi normal, maka kondisi jalur KA di wilayah Daop 5 bisa menjadi lebih handal, aman dan nyaman,'' katanya.
Sebagaimana diketahui, terkait dengan adanya wabah Covid 19, PT KAI telah mengurangi jadwal perjalanan KA dengan jumlah yang signifikan. Untuk KA yang melintas di wilayah Daop 5, ada sebanyak 72 KA jarak jauh dan 4 KA lokal yangt dinonaktifkan sementara.
''Saat ini hanya tersisa 15 KA jarak jauh dan 4 KA Prameks yang masih dioperasikan. Bahkan untuk yang melayani rute menuju dan dari Jakarta, hanya tinggal 1 KA yang diopersikan, yakni KA Bima,'' ucap dia.