Jumat 17 Apr 2020 22:23 WIB

Cara Belajar di Rumah Bagi yang Kesulitan Akses Internet

Siswa yang sulit mengakses internet belajar di rumah lewat Whatsapp

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Pelajar menyimak paparan guru saat proses belajar mengajar secara daring di rumahnya. Siswa yang sulit mengakses internet belajar di rumah lewat Whatsapp. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pelajar menyimak paparan guru saat proses belajar mengajar secara daring di rumahnya. Siswa yang sulit mengakses internet belajar di rumah lewat Whatsapp. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengakui adanya sejumlah siswa sekolah tingkat SLTA di Jawa Timur yang kesulitan mengakses internet. Padahal pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan agar siswa belajar di rumah setelah mewabahnya virus corona atau Covid-19.

Di antara sekolah di daerah yang kesulitan mengakses internet itu, tiga di antaranya berada di Pacitan tepatnya di daerah pegunungan. Akan tetapi di daerah tersebut masih bisa menggunakan aplikasi perpesanan Whatsapp. Dengan demikian pembelajaran bisa dilakukan lewat Whatsapp.

Baca Juga

"Sekolah di Jatim yang kesulitan dijangkau internet, di antaranya yang ada di daerah pegunungan di Pacitan. Di sana ada tiga sekolah yang kesulitan mengakses internet tetapi masih bisa menggunakan WhatsApp," ujar Wahid di Surabaya, Jumat (17/4).

Selain tiga sekolah di Pacitan, ada enam sekolah di daerah kepulauan Madura yang tidak terjangkau akses internet sama sekali. Salah satunya berada di Pulau Sakala. Di sana, tetap diberlakukan belajar di sekolah sebagaimana biasanya, tetapi dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

"Karena tidak bisa internet, belajar mengajar tetap dilakukan di sekolah. Siswa masuk setiap hari tetapi protokol tetap dilaksanakan. Jumlah siswanya juga sedikit sehingga bisa diatur jaraknya dan tetap pakai masker," kata Wahid.

Begitu pun lima sekolah sisanya. Di daerah sekitar sekolah tersebut juga tidak terjangkau internet namun masih bisa mengirimkan SMS sehingga proses belajar mengajar dilakukan melalui SMS tersebut.

"Ada lima lainnya (di daerah kepulauan Sumenep) itu hanya bisa pakai SMS. Proses belajar mengajarnya pun pakai SMS," ujar Wahid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement