Sabtu 18 Apr 2020 02:39 WIB

Pengusaha Truk di Jabar Hadapi Ancaman Pembajakan

Dalam sepekan terakhir dua kasus pembajakan menimpa armada truk milik pengusaha Jabar

Sejumlah kendaraan truk angkutan barang melaju di ruas tol, ilustrasi.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah kendaraan truk angkutan barang melaju di ruas tol, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Barat (Jabar), Widya Wibawa mengatakan para pengusaha truk di Jabar sedang dihadapkan dengan masalah ancaman pembajakan. Ancaman pembajakan tersebut dilakukan oleh sekelompok preman.

"Dalam sepekan terakhir dua kasus pembajakan dan satu kasus pencurian menimpa armada truk milik pengusaha Jabar," kata Ketua Aptrindo Jabar Widya Wibawa di Bandung, Jumat (17/4).

Baca Juga

Widya mengatakan pembajakan terjadi pada truk milik pengusaha Jabar yang mengangkut makanan dan minuman pada 12 April 2020 di Purwodadi, Jawa Tengah dan pada 13 April 2020 di Demak, Jawa Tengah.

Menurut dia, jalur yang biasa dilalui truk pengangkut bahan pokok milik pengusaha Jabar relatif aman dan belum pernah ada kejadian pembajakan sebelumnya. Oleh karena itu, ia menduga, pembajakan tersebut dipicu oleh persoalan ekonomi atau pembebasan sejumlah narapidana yang dilakukan karena adanya COVID-19.

"Kami berharap pemerintah meningkatkan keamanan di jalur distribusi logistik, khususnya bagi bahan pokok. Bagi kami, jaminan keamanan ibarat alat pelindung diri (APD) petugas kesehatan," ujar Widya.

Pengusaha truk asal Jabar yang dibajak di Demak yang juga Bendahara Umum Aptrindo Jabar, Roby Kurniawan, mengatakan kerugian yang diderita akibat pembajakan tersebut mencapai Rp1,8 miliar.

Sedangkan, ongkos angkut rata-rata mencapai kisaran Rp 6 juta hingga Rp 8 juta per perjalanan, dengan keuntungan bersih sekitar Rp 1 juta lebih. "Masalahnya ialah kebanyakan pemilik barang tidak mengasuransikan barangnya. Padahal tidak sedikit dari mereka perusahaan besar. Akibatnya, kami yang harus menanggung kerugian ini," ujar Roby.

Roby mengatakan besarnya keuntungan yang diperoleh dengan kerugian yang harus ditanggung dalam kejadian ini terpaut terlalu jauh. Untuk itu, menurut dia, jika pemerintah dan pihak keamanan tidak bisa menjamin keamanan di jalan raya maka bukan tidak mungkin akan banyak pengusaha truk memilih untuk berhenti beroperasi.

"Jadi kasus ini sudah dilaporkan pada polisi, barang sudah ditemukan sebagian, tinggal truknya yang masih belum ditemukan. Akan tetapi, masalah terbesar dibalik kasus ini adalah soal keamanan bagi armada distribusi bahan pokok," kata Roby.

Ia mengatakan apabila distribusi bahan pokok terganggu maka stabilitas ekonomi dan keamanan juga akan terdampak, apalagi masyarakat juga dihadapkan dengan wabah Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement