Sabtu 18 Apr 2020 05:19 WIB

Asap Kebakaran Hutan Dekat Chernoby Pengaruhi Kualitas Udara

Asap dari kebakaran hutan dekat Chernobyl terkontaminasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Kebakaran hutan/ilustrasi
Foto: wikimedia
Kebakaran hutan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Asap dari kebakaran hutan di zona evakuasi terkontaminasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl telah mempengaruhi Kyiv. Kondisi ini menempatkan ibukota Ukraina di dekat bagian atas indeks polusi udara global, Jumat (17/4).

Pihak berwenang mengatakan tingkat radiasi di Kyiv tetap normal, meski menyarankan warga untuk tinggal di rumah dan menutup jendela. Data kualitas udara langsung di iqair.com menempatkan ibukota Ukraina tepat di belakang beberapa kota di China dalam polusi udara.

Baca Juga

Pihak berwenang di Kyiv mengatakan, tingkat radiasi di ibukota, yang sekitar 100 kilometer selatan pabrik, berada dalam tahap normal. Mereka juga menyatakan kebakaran hutan tidak menimbulkan ancaman terhadap pembuangan limbah radioaktif dan fasilitas lainnya di Chernobyl. Namun, pemerintah menyarankan warga Kyiv untuk minum banyak air dan menutup jendela dengan kain basah jika mereka membukanya.

Sekitar 1.000 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk memadamkan. Petugas juga didukung oleh pesawat udara yang dikerahkan untuk memerangi kebakaran hutan di dekat lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia pada 34 tahun yang lalu. Upaya ini untuk menekan kebakaran yang lebih luas lagi.

Kebakaran hutan terjadi sekitar Chernobyl pada 4 April yang terjadi tanpa sengaja karena warga membakar sampah. Tim pemadam kebakaran berhasil menahan  nyala api sejak awal, tetapi kebakaran baru meletus pada Kamis, menyapu daerah yang lebih luas berkat angin kencang.

Kebakaran berada di Zona Pengecualian Chernobyl 2.600 kilometer persegi yang didirikan setelah bencana tahun 1986. Zona ini sebagian besar tidak berpenghuni, meskipun sekitar 200 orang tetap tinggal, meski ada perintah untuk pergi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement