REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan, banyak informasi yang membuat masyarakat semakin bingung mengenai waktu terbaik untuk berjemur. Ada yang menyebut di atas pukul 10.00 WIB, ada pula yang menganjurkan berjemur lebih pagi.
Ahli gizi dari KALCare Bekasi Jawa Barat, Sakinah, menyarankan agar masyarakat mengecek indeks ultraviolet (UV) di tempatnya masing-masing. Indeks tersebut bisa dilihat di aplikasi cuaca di ponsel cerdas.
"Ketika indeks UV 3 (bisa di lihat di aplikasi weather di smartphone), baiknya dilakukan selama 10 sampai 15 menit," ujarnya dalam Group Kulwap KALCare bersama psikolog Reynitta Poerwito dengan Tema Anti Panik Hadapi Wabah Virus Corona, belum lama ini
Menurut Sakinah, waktu berjemur yang tepat adalah adalah pukul 07.00 WIB sampai 09.00 WIB atau pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB. Ia menjelaskan, anjuran berjemur pada pukul 10.00 itu hanya berlaku untuk area yang berada di garis lintang yang memiliki empat musim.
"Di wilayah Indonesia, berjemur pada jam tersebut tidak dianjurkan," kata Sakinah.
Berjemur demi tidur nyenyak
Sinar matahari pagi sebenarnya memiliki dampak signifikan pada kualitas tidur. Ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, mengingat kita tidur di malam hari dalam kegelapan, tapi itu merupakan fakta.
Seperti dilansir dari laman Tuck, sinar matahari pagi memperkuat ritme sirkadian alami. Sistem sirkadian mendikte banyak proses biologi, termasuk nafsu makan, tingkat energi, produksi hormon, dan suhu tubuh.
Sebagai manusia, menurut Sakinah, kita adalah makhluk diurnal, sehingga ritme sirkadian kita berputar di sekitar pola matahari. Sementara itu, sepanjang hari, orang akan mengalami sedikit fluktuasi suhu tubuh inti.
Tubuh akan mencapai titik paling baik di pagi hari, sebelum bangun. Saat tubuh mempersiapkan diri untuk bangun, kortisol dilepaskan hingga memberi energi pada tubuh dan menghangatkan suhu inti tubuh.
Temperatur tubuh mencapai titik tertinggi pada siang hari, sebelum mulai turun lagi di malam hari, menandakan ke otak bahwa sudah waktunya untuk mulai tertidur. Perubahan suhu ini meniru naik turunnya sinar matahari.
"Setelah matahari terbenam, tubuh kita mulai mendingin, memulai produksi melatonin dan bersiap untuk tidur," jelas Sakinah.
Melatonin adalah hormon yang mengatur tidur. Menjelang matahari terbit, mereka melakukan yang sebaliknya, mengurangi melatonin dan meningkatkan suhu tubuh inti kita.