REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Kementerian Pertanian Maroko menegaskan produk sampingan hewan, seperti susu, daging, dan telur tersedia dalam jumlah yang cukup selama Ramadhan. Ia juga meyakinkan jika harga di pasar tetap stabil.
Pada tanggal 16 April, kementerian menjelaskan, unit-unit produksi susu telah melanjutkan kegiatan rutinnya meskipun menghadapi wabah Covid-19.
Kementerian menekankan, jumlah susu pasteurisasi yang diproduksi per bulan, dan tingkat produksi susu steril UHT melebihi permintaan pasar. Susu adalah produk yang sangat dikonsumsi selama Ramadhan di Maroko. Banyak Muslim menikmati berbuka puasa dengan kurma dan susu saat iftar.
Produksi susu untuk bulan Ramadhan diperkirakan akan melampaui 110 juta liter. Sementara permintaan yang diharapkan tidak akan melampaui 100 juta liter.
Konsumsi turunan susu rata-rata bulanan, terutama mentega, adalah 1.200 ton. Selama bulan Ramadhan, konsumsi dapat meningkat 25 persen hingga mencapai 1.500 ton.
"Kebutuhan ini sebagian besar akan dipenuhi melalui stok yang terdiri dari produksi dalam negeri dan mentega impor," kata Kementerian Pertanian Maroko dikutip di Morocco World News, Sabtu (18/4).
Dalam pernyataan yang sama, disebut juga untuk daging merah, seperti sapi, domba, dan kambing, akan tersedia dalam stok yang cukup selama Ramadhan. Pasokan Maroko saat ini cukup untuk memenuhi konsumsi nasional selama bulan suci.
Pasokan daging putih atau unggas Maroko diperkirakan lebih dari 50 ribu ton, dan sekitar 600 juta telur per bulan. " Dalam tingkat ini, sebagian besar menutupi kebutuhan konsumsi dengan harga stabil," kata Kementerian Pertanian.
Tujuan kementerian melakukan pengecekan adalah untuk memastikan kelangsungan produksi. Selain itu juga memastikan pasokan pasar nasional dari semua produk yang diperlukan sepanjang bulan suci.