REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mendapati mayoritas warga Indonesia kesulitan memperoleh penghasilan selama pandemi corona. Alhasil, sebagian dari mereka harus menggantungkan hidup dari pinjaman.
"Mayoritas rakyat Indonesia (77 persen) menyatakan Covid 19 telah mengancam pemasukan atau penghasilan mereka. Lebih jauh lagi, sekitar 25 persen warga menyatakan sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman," kata CEO SMRC Sirajuddin Abbas dalam paparan surveinya yang diperoleh Republika pada Sabtu, (18/4).
Dari hasil survei SMRC juga mendapati 15 persen warga menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk beberapa pekan. Lalu 15 persen warga lainya menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk satu pekan.
Survei ini juga menunjukkan 67 persen rakyat Indonesia menyatakan kondisi ekonominya semakin memburuk sejak pandemi Covid-19. Adapun yang menyatakan tidak ada perubahan 24 persen dan yang menyatakan lebih baik hanya lima persen.
"Kalangan yang paing terkena dampak ini adalah mereka yang yang bekerja di sektor informal, kerah biru, dan kelompok yang mengandalkan pendapatan harian," ujar Sirajuddin.
Diketahui, temuan tersebut merupakan hasil survei nasional SMRC tentang Wabah Covid-19 yang dirilis secara online pada 17 April 2020. Survei dilakukan pada 9-12 April 2020 terhadap 1200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9 persen.