REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai kurang persiapan. Diketahui hingga pukul 09.00 WIB tidak adanya sejumlah alat kesehatan berupa masker, handsanitizer hingga peralatan alat kesehatan lain.
Kondisi terlihat pagi ini di salah satu tenda titik pengawasan di Sandratex, Rempoa, Ciputat Timur. Seorang petugas puskesmas nampak kebingunan karena tidak adanya stok alat kesehatan di lokasi.
"Ada beberapa personel gabungan, tapi untuk peralatan belum tersedia, peralatan yang disediakan seharusnya sudah ada di setiap tenda pengawasan, tapi di posko ini masker masih kosong," ungkap seorang petugas pemeriksaan suhu di lokasi check point Sandratex yang tidak ingin disebutkan namanya, Sabtu (18/4).
Volume kendaraan yang melintas di titik pengawasan Sandratex diketahui cukup tinggi. Pasalnya titik pengawasan tersebut merupakan perbatasan Tangsel dengan Jakarta Selatan.
Di perbatasan lain, tepatnya di pos Damkar Cirendeu, Tangsel, persiapan pemberlakuan PSBB ini juga dinilai kurang maksimal. Nampak di posko tidak ada persiapan seperti adanya hand sanitizer, masker, sarung tangan, dan cairan disinfektan di titik pengawasan tersebut.
Petugas gabungan yang ditugaskan membantu titik pengawasan tersebut hanya memeriksa identitas pengendara saja. Salah satu pengendara, Egi (29), tampak diberhentikan petugas lantaran sepeda motornya dikendarai dengan berboncengan.
"Ini diperiksa identitasnya saja bang, saya mau ke Pamulang kerja. Tadi cuma diperiksa cek suhu badan, tapi gak diberikan masker, gak disemprot hand sanitizer atau disinfektan di motor saya," kata Egi.
Sementara, terkait dengan tidak tersedianya stok masker di titik pengawasan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni memastikan pihaknya sudah mendistribusikan stok masker di setiap titik check point PSBB di Tangsel. Pendistribusian stok masker telah diserahkan ke Dinas Perhubungan Kota Tangsel.
"Sesuai usulan, APD (Alat Pelindung Diri) untuk kebutuhan posko kami serahkan ke Dishub, selanjutnya Dishub yang distribusikan ke tujuh lokasi posko check point," ungkap Deden saat dikonfirmasi.
Deden menambahkan, pasokan masker yang disalurkan Dinkes ke Dishub selain untuk petugas jaga juga diberikan kepada pengendara yang tidak memakai masker sekaligus sebagai sarana edukasi masyarakat.
Di samping itu, dirinya juga menjelaskan apabila ada masyarakat pengendara yang melintas terdeteksi gejala suspect Covid-19. Akan ditindak sesuai standar operasional prosedural. "Kalau ada warga terindikasi langsung dijemput petugas Dinkes untuk dirujuk ke RSU," tegasnya.