REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sifat dan prilaku para kekasih Allah atau waliyullah memang penuh misteri.
Selain tidak ada rasa takut kecuali pada Allah SWT dan selalu berdzikir, sifat para wali Allah yang lainnya sebagaimana disebutkan Abu Nuaim dalam kitab Hilyatul Auliya wa Thabaqath Al Ashfiya adalah bersahaja dalam masalah makanan dan pakaian.
Tak hanya itu, sumpah para waliyullah juga terbukti kebenarannya terutama saat terjadi bencana dan kesulitan.
Tentang ini ada sebuah hadits yang menceritakan bagaimana sumpah orang yang dicintai Allah SWT itu terbukti. Redaksi lengkap hadits ini dapat ditemukan dalam Sunan At Tirmidzi 3854 dan Al hakim pada Al Mustadrak. Hadits itu menceritakan tentang sumpah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Barra’ bin ‘Azib yang terbukti kebenarannya.
Dalam hadits itu dijelaskan, betapa banyak orang lemah, tertindas dan hanya memiliki dua potong pakaian usang, namun seandainya dia bersumpah atas nama Allah maka Allah membuktikan sumpah-Nya. Di antara orang tersebut adalah Barra’ bin ‘Azib.
Dijelaskan dalam hadits itu, suatu hari Barra’ berhadapan dengan sekumpulan pasukan musyrikin. Di mana orang-orang musyrikin telah mendesak umat Islam.
Kemudian kaum Muslimin berkata, “Wahai Barra sesungguhnya Nabi telah bersabda bahwa seandainya kamu bersumpah atas nama Rabbmu maka Rabbmu pasti membuktikan sumpahmu.”
Kemudian di hadits itu dijelaskan Barra diminta untuk bersumpah atas nama Allah SWT. Maka Barra’ pun bersumpah.
"Aku bersumpah kepadamu ya Rabbi, serahkanlah pundak-pundak mereka kepada kami," maksudnya agar dimenangkan dari kaum musyrik. Kemudian kaum musyrik pun tunduk.
Dan kaum Muslim kembali bertemu dengan kaum musyrik di jembatan Sus. Kaum musyrik pun mendesak kaum Muslim. Lalu kaum Muslim kembali meminta Barra bersumpah.
Barra pun berkata: "Aku bersumpah kepadamu ya Rabbi, serahkanlah pundak-pundak mereka kepada kami. Dan susulkanlah aku dengan Nabimu." Kaum Muslim pun menang, dan Barra terbunuh sebagai syahid.