Ahad 19 Apr 2020 01:18 WIB

WHO Ingatkan Pasar Basah tak Jual Satwa Liar

WHO mendorong negara dunia agar melarang penjualan satwa liar untuk konsumsi manusia.

Red: Nidia Zuraya
kelelawar, termasuk salah satu satwa liar yang banyak diperdagangkan untuk konsumsi manusia.
Foto: AP
kelelawar, termasuk salah satu satwa liar yang banyak diperdagangkan untuk konsumsi manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan kembali soal standar keamanan pangan yang dijual di pasar basah (wet market). Menurut WHO, apabila pemerintah suatu negara mengizinkan kembali pasar basah beroperasi, mereka harus memastikan sarana dan produk yang dijual higienis dan sesuai standar keamanan pangan.

"Posisi WHO (untuk isu itu), saat pasar basah kembali dibolehkan beroperasi, tempat itu harus dikelola sesuai dengan standar keamanan pangan dan higienis," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat pengarahan harian di Jenewa, Swiss, Jumat (17/4), sebagaimana dipantau di laman resmi WHO, Sabtu (18/4).

Baca Juga

Pernyataan itu disampaikan Ghebreyesus guna menunjukkan sikap WHO terhadap kembali beroperasinya pasar basah, lokasi yang dicurigai banyak orang sebagai sumber penyebaran penyakit. Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona (SARS-CoV-2), juga diyakini banyak pihak ditularkan dari sebuah pasar basah di Kota Wuhan, Hubei, China.

Karena itu, Ghebreyesus mendorong pemerintah setiap negara melarang penjualan dan perdagangan satwa liar untuk konsumsi manusia. Pasalnya, sekitar 70 persen dari seluruh virus jenis baru ditularkan dari hewan ke manusia.