REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Pemerintah yang dipimpin Kurdi di Suriah timur laut mencatat satu kematian pertama akibat Covid-19 yang disebabkan virus corona tipe baru, Jumat (17/4) waktu setempat.
Hal itu didapat otoritas Kurdi berdasarkan hasil pemeriksaan terduga pasien oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Damaskus.
Dalam pernyataan itu, pemerintah daerah mengatakan, seorang pria berusia 53 tahun meninggal di rumah sakit Qamishli pada 2 April.
"Otoritas Kurdi mengirim sampel ke Damaskus dan pria itu dinyatakan positif Covid-19," kata pernyataan itu dilansir laman Ashraq al-Aswat, Sabtu (18/4).
Awalnya otoritas kesehatan di timur laut tidak mengetahui hasilnya. Seorang pejabat di rumah sakit Qamishli, yang berada di bawah kendali rezim Suriah di Damaskus, membantah adanya kasus virus corona sejauh ini di rumah sakit.
Organisasi bantuan telah menyatakan keprihatinan tentang pandemi Covid-19 yang mencapai timur laut Suriah. Sebab di sana infrastruktur kesehatan telah hancur oleh perang dan persediaan medis terbatas.
Damaskus sendiri telah melaporkan 38 kasus infeksi positif Covid-19 dan dua kematian di daerah yang dikuasai rezim. Wilayah itu telah menutup bisnis, menghentikan penerbangan, dan memberlakukan jam malam untuk mengekang penyebaran virus.
Di Suriah, di mana konflik bertahun-tahun telah menyebabkan bencana kemanusiaan, ada kekhawatiran bahwa ruang lingkup wabah tidak diketahui karena kurangnya pengujian, persediaan dan profesional yang terlatih.