REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Madrid Jose Luis Martinez-Almeida menyatakan laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Liverpool dan Atletico Madrid di Anfield yang digelar seperti biasa di tengah ancaman pandemi virus corona merupakan sebuah kesalahan besar. Diketahui sebanyak 3.000 pendukung Atletico diizinkan untuk melakukan perjalanan dari Madrid.
"Tidak masuk akal bahwa 3.000 penggemar Atletico dapat melakukan perjalanan ke Anfield pada waktu itu," kata Martinez-Almeida kepada stasiun radio Spanyol Onda Cero dikutip dari Independent, Ahad (19/4).
Laga yang berakhir dengan skor 3-2 bagi kemenangan Atletico itu pun menjadi yang terakhir dimainkan dengan penonton di stadion sebelum kompetisi elite Eropa itu ditangguhkan. Pada saat itu, pertandingan di dua divisi teratas Spanyol sudah dimainkan secara tertutup.
Spanyol telah melaporkan 1.646 kasus, dengan 782 berasal dari Ibu Kota Madrid. Semua acara publik yang melibatkan lebih dari 1.000 orang dilarang di Madrid karena eskalasi penyebaran.
"Itu adalah sebuah kesalahan. Melihat ke belakang tentu saja saya pikir pada saat itu seharusnya ada lebih banyak kehati-hatian. Dari hari sebelum pertandingan, pemerintah daerah dan dewan Madrid telah mengadopsi langkah-langkah penting untuk mengurangi pertemuan besar orang," ungkap Martinez-Almeida.
Sementara itu, awal bulan ini pelatih Liverpool Juergen Klopp mengakui sulit untuk mempersiapkan pertandingan di tengah wabah corona dan kondisi bermain di Spanyol. "Pada Senin pagi, saya bangun dan mendengar tentang situasi di Madrid bahwa mereka akan menutup sekolah dan universitas mulai hari Rabu. Jadi, sungguh aneh mempersiapkan pertandingan itu, jujur saja," kata Klopp kepada situs resmi klub.
“Saya biasanya tak berjuang dengan hal-hal di sekitar saya. Saya dapat membangun penghalang ke kanan dan kiri ketika saya mempersiapkan permainan, tetapi pada saat itu sangat sulit."