REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jawa Timur, memproduksi ribuan masker dan alat pelindung diri (APD) tenaga medis setiap hari. Hal itu sebagai upaya membantu pemerintah mempercepat penanganan Covid-19.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Perdagangan Kota Surabaya Farida Fitrianing Arum mengatakan pihaknya melakukan pemberdayaan UMKM dengan membuat masker sejak 20 Maret 2020. Sedangkan untuk pembuatan baju APD dilakukan mulai 23 Maret 2020.
"Pembuatan masker dan APD ini akan terus kami lakukan sampai Bu Wali Kota meminta kamiuntuk berhenti," katanya di Surabaya, Ahad (19/4).
Menurut dia, pembuatan masker dan APD ini terbilang cepat karena memberdayakan banyak UMKM di Surabaya. Khusus untuk pembuatan masker, Dinas Perdagangan melibatkan 37 UMKM, sedangkan untuk pembuatan APD melibatkan 11 UMKM.
"Jadi banyak UMKM yang kami berdayakan dan dibagi-bagi tempatnya, sehingga proses pembuatannya lebih cepat," katanya.
Bahkan, lanjut dia, dalam sehari Dinas Perdagangan Surabaya dapat menyalurkan ribuan masker dan APD kepada masyarakat dan tenaga medis di Surabaya. Ia mencontohkan pada 16 April 2020, pihaknya menyalurkan masker sebanyak 5.144 buah dan APD sebanyak 84 buah, sedangkan pada 17 April 2020 menyalurkan 5.000 masker dan 114 APD, kemudian pada 18 April 2020 menyalurkan 2.545 masker dan 159 APD. Sehingga total hingga Sabtu (18/4), masker yang sudah dibuat sebanyak 74.899 buah dan APD sebanyak 3.414 buah.
"Rata-rata kami serahkan ke Dinas Kesehatan, kemudian mereka yang mendistribusikannya," kata dia.
Selain itu, kata dia, pembuatannya bisa lebih cepat karena memang yang menyediakan semua bahan untuk membuat masker dan APD itu adalah Dinas Perdagangan, sehingga para UMKM itu tinggal mengerjakannya. Farida memastikan sebelum para UMKM itu membuat masker dan APD, pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait dengan spesifikasi masker dan APD yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 ini. Selanjutnya spesifikasi itu disampaikan kepada para UMKM yang mengerjakan masker dan APD itu.
"Makanya, kami pastikan masker dan APD yang kami buat sudah sesuai dengan kebutuhan dalam penanganan COVID-19 ini. Sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan," katanya.