Ahad 19 Apr 2020 14:37 WIB

Mafia Industri Kesehatan Sudah Skala Global

Persoalan mafia industri kesehatan tidak hanya terjadi di Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan masalah mafia industri kesehatan adalah isu global.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan masalah mafia industri kesehatan adalah isu global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pandemi virus corona mengungkap adanya persoalan mafia dalam industri kesehatan. Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengungkapkan bahkan hal tersebut bukan persoalan di dalam negeri saja.

“Ini sudah mafia dunia. Sudah bukan lagi lokal dan ini benar-benar terjadi,” kata Arya dalam sebuah diskusi, Ahad (19/4).

Baca Juga

Bukan tanpa alasan Arya mengungkapkan hal tersebut. Dia mengatakan Kementerian BUMN sempat mengupayakan untuk mencari salah satu obat untuk menangani Covid-19 yakni tamiflu. Untuk mendapatkannya pemerintah harus mencari hingga ke India.

Arya menuturkan sebelumnya, Kementerian BUMN pernah mengupayakan tidak menyebarkan kabar pembelian obat ke India sebelum mendapatkannya sampai ke Indonesia. “Please jangan beritakan dulu. Ada perebutan bahan baku obat juga. Tolong jangan diberitakan kalau disebar nanti dipotong (dihalangi) di tengah jalan,” ungkap Arya.

Seperti kejadian sebelumnya salah satu negara di Eropa yang membeli masker dari negara lain. Arya mengungkapkan, negara tersebut pada akhirnya mengajukan keluhan karena masker yang dibawa ternyata dibeli di tengah jalan.

Untuk itu, Arya menegaskan kala itu saat Kementerian BUMN mengupayakan pembelian tamiflu sebisa mungkin tidak disebar luaskan terlebih dahulu. “Kalau bocor dibeli mereka tidak bisa (bawa ke Indonesia). Tahu tidak berapa banyak hanya 150 kilogram (obat Tamiflu yang dibeli dari India),” ungkap Arya.

Dia menuturkan untuk stok bahan baku obat bahkan Indonesia juga sampai harus tempur seperti itu. Begitu juga dengan ventilator juga kharus berebut dengan negara lain dan harga yang cukup tinggi sehingga dugaan mafia dalam industri kesehatan menurutnya sudah di tingkat global.

Dugaan semakin kuat karena hingga saat ini, perdagangan alat kesehatan masih terjadi. Padahal, menurut Arya, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), bahkan Sekolah Teknik Menengah (STM) dapat membuat ventilator dan saat ini masih diuji.

“Lalu selama ini kita ngapain? Berarti ini ada mafia yang perlu trading. Ada pemaksaan supaya trading bukan produksi sendiri,” ujar Arya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement