Ahad 19 Apr 2020 15:53 WIB

Puluhan Ribu Pelayat di Bangladesh Langgar Lockdown

Puluhan ribu orang menghadiri pemakaman pemuka agama.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Pemakaman
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Pemakaman

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Puluhan ribu orang di Bangladesh timur berbondong-bondong untuk menghadiri pemakaman seorang pemuka agama. Hal ini bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang memberlakukan lockdown, untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sejumlah orang dari berbagai negara bagian datang ke distrik Brahmanbaria timur. Di tempat itu, seorang ulama ternama, Jubayer Ahmad Ansari dimakamkan. Ansari diketahui merupakan wakil kepala partai politik Islam, Bangladesh Khelafat Majlish.

Baca Juga

Media lokal melaporkan, sekitar 100 ribu orang menghadiri pemakaman meski ada pemberlakukan lockdown secara nasional. Seorang politisi mengatakan, banyaknya pelayat hadir merupakan bukti popularitas Ansari. Politisi tersebut justru menuding pihak berwenang yang tidak dapat mencegah para pelayat hadir di pemakaman.

"Dia (Ansari) adalah seorang pemimpin agama terkenal. Dia sangat populer di kalangan orang-orang dan itulah sebabnya mereka bersedia mengabaikan perintah pemerintah untuk memberikan penghormatan," ujar Kepala Koordinator Aliansi Partai-Partai Islam, Khalilur Rahman Madani, kepada Anadolu Agency.

Petugas polisi Shahadat Hossain Tipu mengatakan, para pejabat kepolisian telah bertemu dengan anggota keluarga Ansari pada Jumat malam. Mereka meminta kepada keluarga agar pemakaman dihadiri oleh saudara dekat saja.

"Kami tidak pernah berpikir bahwa sejumlah besar orang akan muncul pada saat ada kuncian di seluruh negeri. Mereka datang dari semua sisi, bahkan melalui ladang dan rute yang biasanya tidak digunakan lainnya. Semua ini terjadi dalam rentang waktu yang sangat singkat. Itu sepenuhnya di luar kendali kami," ujar Tipu.

Pertemuan besar-besaran ini telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi lonjakan penularan Covid-19 di distrik Brahmanbaria. Sejauh ini, distrik tersebut memiliki 18 kasus infeksi virus corona dan tiga kematian. Jumlah kasus virus korona di Banglades pada Sabtu mencapai 2000, dengan hampir 100 kematian.

Pemerintah mengatakan 306 orang dinyatakan positif Covid-19 selama 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 2.144. Sedangkan total kematian mencapai 84 ketika sembilan pasien meninggal, sementara delapan orang telah sembuh sehingga totalnya menjadi 66.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement