Ahad 19 Apr 2020 16:40 WIB

Muhammadiyah Imbau Umat Tingkatkan Kesabaran di Ramadhan

Ramadhan kali ini, umat mesti mempersipakan diri beribadah maksimal di rumah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
(Ilustrasi) ibadah di Ramadhan. Pada Ramadhan kali ini, umat mesti mempersipakan diri beribadah maksimal di rumah.
Foto: Republika/mgrol101
(Ilustrasi) ibadah di Ramadhan. Pada Ramadhan kali ini, umat mesti mempersipakan diri beribadah maksimal di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz Syamsul Hidayat mengimbau kepada umat Islam untuk meningkatkan kesabatan di bulan Ramadhan 1441 Hijriah. Karena, menurut dia, di tengah situasi virus Covid-19 ini Ramadhan dapat dimaknai sebagai Nisfu Shabr, yaitiu bulan kesabaran.

Dia menjelaskan, Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang di dalamnya diperintahkan agar umat Islam berpuasa. Sedangkan berpuasa sendiri dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa al-Shiyam nisfu shabr, al-shabr nisfu al-Iman. Artinya, puasa adalah sebagian dari sabar dan sabar adalah bagian dari iman.

Baca Juga

“Nah, dalam situasi seperti ini kita harus menyambut Ramadhan di satu sisi untuk meningkatkan daya kesabaran kita dalam menghadapi musibah dan ujian dari Allah itu,” ujar Ustaz Syamsul saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (15/4).

Selain itu, menurut dia, umat Islam juga harus tetap menyambut Ramadhan dengan suka cita walaupun berada di tengah situasi Covid-19. Karena, menurut dia, bulan Ramadhan terdapat banyak berkah, baik secara duniawi maupun secara ukhrawi.

“Berkah Ramadhan yang kita terima secara fisik contohnya kita bisa mendisiplinkan pola makan. Dengan mendesiplin pola makan berarti meningkatkan daya tahan tubuh kita dan kesehatan kita,” ucapnya.

Sedangkan secara ukhrawi, lanjutnya, di bulan Ramadhan nanti umat Islam juga akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Namun, menurut dia, untuk mendapatkan berkah Ramadhan itu umat Islam harus tetap mengikuti prokol yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ustaz Syamsul menjelaskan, hal yang harus dipersiapkan umat Islam untuk menyambut datangnya Ramadhan tahun ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Hanya saja, menurut dia, pada Ramadhan kali ini umat mesti mempersipakan diri untuk beribadah secara maksimal di rumah.

“Maka yang berbeda adalah mungkin kita tidak bisa ramai-ramai bersama di kerumunan, seperti shalat tarawih bersama, buka bersama, dan sahur bersama.  Nah, itu semua kita lakukan di rumah dengan keluarga kita,” kata Ustaz Syamsul.

“Jadi ada berkah yang tersembunyi di Ramadhan kali ini. Dengan banyak di rumah kita bisa memperkokoh keluarga kita, ketahanan keluarga,” imbuhnya.

Selain itu, menurut dia, untuk menyambut Ramadhan tahun ini umat Islam juga harus bersiap untuk melakukan ibadah sosial. Karena, menurut dia, di tengah Covid-19 ini justru banyak masyarakat terdampak yang membutuhkan uluran tangan dari kebesaran umat Islam Indonesia.

“Jadi yang dipersiapkan bagaimana agar beribdah maksimal di rumag, tapi ibadah sosial Ramadhan tetap saja kita sisihkan harta kita yang dianugerah Allah kepada mereka yang membutuhkan,” jelasnya.

Bahkan, tambahnya, dalam menyambut Ramadhan umat Islam bisa mempersiapkan masjid untuk lebih berperan dalam menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak virus Covid-19. “Mungkin takmir-takmir masjid bisa mengkoordinir bantuan-bantuan sosial kepada mereka yang betul-betul terdampak. Jadi, tetap kita makmurkan masjid dan tetap kita menyemarakkan Ramadhan dengan bentuk yang berbeda,” tutupnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement