Ahad 19 Apr 2020 20:36 WIB

Siti Nur Azizah ke Demokrat, Beredar Wacana Maruf-AHY 2024

Masuknya putri Maruf Amin ke jajaran petinggi Demokrat dinilai sinyal dari SBY.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto angkat bicara terkait bergabungnya Siti Nur Azizah ke Demokrat. Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu diangkat sebagai wakil sekretaris jenderal Demokrat.

Dia menilai, masuknya Siti Nur Azizah ke dalam partai berlogo Mercy itu merupakan isyarat dari mantan ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga

Dia mengatakan, hal itu mengindikasikan adanya upaya mempersiapkan paket Maruf Amin-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2024. "Bisa jadi (paket MA-AHY), tapi menurut saya SBY tujuannya jauh lebih praktis," kata Andi Ali Armunanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Ahad (19/4).

Dia mengatakan, skenario memunculkan AHY di 2024 sudah lama terbaca. Menurutnya, Demokrat tentu ingin masuk lagi dalam lingkar kekuasaan setelah tak mendapat “jatah” di periode ini.

Dia menilai, pengalaman mendampingi Presiden Joko Widodo saat ini akan menjadi salah satu modal bagi Kiai Ma’ruf. Posisi Ma'ruf juga terbilang kuat untuk maju kembali lima tahun mendatang menyusul posisi calon pejawat yang akan dia dapatkan.

Dia mengatakan, Ma’ruf Amin juga merupakan representasi NU-Muhammadiyah. Dukungan pemerintahan saat ini juga akan mengalir karena hanya tinggal melanjutkan berbagai program Jokowi.

"Dengan pendamping mewakili generasi milenial, duet ini layak diperhitungkan. Dari kalangan partai, duet ini bisa menjadi representatif Demokrat, PKB, PKS, PPP dan PAN," katanya.

Kendati, dia menilai bahwa masuknya putri wakil presiden juga sebagai pintu masuk kerja sama atau koalisi antara Demokrat dengan koalisi pendukung pemerintah. Menurutnya, suara Demokrat akan terus mengalami penurunan selama berada di luar koalisi pemerintah.

Ali mengatakan, Demokrat memiliki kesempatan untuk mengomunikasikan kembali posisinya terhadap pemerintah dengan mengambil putri Ma'ruf Amin. Dia menduga bahwa partai tersebut akan akan bergabung dengan koalisi pemerintah.

Langkah itu dibutuhkan Demokrat untuk kembali menguatkan barisan partainya. Di sisi lain pemerintah juga butuh dukungan yang kuat untuk mengambil berbagai keputusan di masa yang sulit ini. "Saya rasa keduanya akan sama-sama diuntungkan dari kejadian ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement