Ahad 19 Apr 2020 20:46 WIB

Wali Kota Depok Ajak Tokoh Agama Sukseskan PSBB

Kemitraan dari para ulama dibutuhkan untuk turut menjelaskan kepada masyarakat.

Red: Andi Nur Aminah
Seorang anak melihat keluar rumah dari jendela dengan tembok yang dihiasi mural saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/4). Mural bertemakan virus Corona (Covid-19) itu menyosialisasikan kepada masyarakat untuk tetap di rumah sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Corona
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang anak melihat keluar rumah dari jendela dengan tembok yang dihiasi mural saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/4). Mural bertemakan virus Corona (Covid-19) itu menyosialisasikan kepada masyarakat untuk tetap di rumah sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengajak tokoh agama membantu pemerintah menyukseskan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota tersebut 15 hingga 28 April 2020. "Kami mohon kemitraan dari para ulama untuk turut menjelaskan kepada masyarakat, khususnya terkait kegiatan keagamaan saat PSBB ini," kata Mohammad Idris dalam keterangan tertulisnya, Ahad (19/4).

Idris mengatakan pihaknya telah melakukan konferensi video dilakukan bersama belasan organisasi masyarakat (ormas) Islam. Seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Depok, dan PC Muhammadiyah Kota Depok. Ia mengatakan apabila yang menyampaikan tokoh agama, dengan pengemasan bahasa tertentu, dinilai lebih mudah diikuti masyarakat. Karena itu pihaknya sedang merekayasa kolaborasi antara kepolisian dan ulama.

Baca Juga

Idris menjelaskan, sekarang ini Kota Depok memasuki hari kelima pelaksanaan PSBB. "Tentunya ada evaluasi pelaksanaan PSBB," jelasnya.

Pada pelaksanaan PSBB pertama di Kota Depok Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari pertama di Kota Depok, Jawa Barat masih banyak pelanggaran yang dilakukan warga. "Kalau PSBB ini dijalankan dengan disiplin, maka akhir Juni sudah memasuki tren turun. Tetapi bila PSBB tidak diikuti oleh perusahaan yang masih bandel, mereka yang tidak jaga jarak maka mungkin setelah Juni Covid-19 masih terus berlangsung," katanya.